Jalan hidupnya memang sangat sulit untuk ditebak, pada awalnya ia mengutuk stiletto kesayangannya karena telah mempertemukannya dengan seorang pria yang sangat ia benci. Mengantarnya pada sebuah pertemuan yang membuatnya melalui banyak kesulitan dan penderitaan.
Untuk setiap detik yang Eleanore lalui, ia mengutuknya. Jangankan untuk bersama pria itu, dulu menatapnya untuk sedetik pun ia tidak sudi.
Tetapi sekarang siapa yang akan menyangka jika Eleanore menjadi seorang istri dari pria yang sangat ia benci–ya, beberapa bulan yang lalu setelah mengakui perasaannya, Nikolai melamarnya dan menikahinya.
Kataleeva Eleanore Rohlstein, begitu orang mengenalnya sekarang–lebih tepatnya Nikolai lah yang selalu membawa dan memperkenalkan Eleanore sebagai istrinya, pria itu ingin seluruh dunia tau bahwa Eleanore adalah istrinya dan ia bangga dengan hal itu.
Untuk siapapun yang berharap bahwa Nikolai akan segera bosan dan membuangnya, dengan berat hati keinginan itu harus dikubur dalam.
Nyatanya setelah menikah, pria itu justru menjadi seperti benalu yang terus menempel pada Eleanore, bahkan pria itu tidak memberikan Eleanore kesempatan untuk menghilang dari pandangannya walau hanya sedetik.
Ketika hanya bersama Eleanore maka Nikolai akan menjadi suami yang sangat manja, pria itu bahkan bertingkah seperti bayi anjing yang terus ingin menempel pada ibunya. Bahkan terkadang Eleanore melihat putranya, Koa, lebih dewasa ketimbang Nikolai.
Setelah menikah, ia baru mengerti bagaimana sosok Nikolai sesungguhnya. Pria itu adalah sosok yang sangat setia, hanya saja ia sempat kehilangan rumah, tempatnya berpulang.
Berbanding terbalik dengan Nikolai, setelah menikah Eleanore justru terlihat lebih dewasa dan stabil.
Meski Nikolai sering bertingkah dan merepotkan namun Eleanore tidak pernah lelah meladeni suaminya itu.
"Ponselmu rusak? Kenapa kau tidak membalas pesanku?" Seperti sekarang ketika Nikolai menghentak langkahnya, menghampiri Eleanore dengan wajah menekuk kesal karena ia tidak membalas pesannya dua menit yang lalu.
"Kita berada di rumah yang sama, untuk apa saling mengirim pesan? Kau bisa menemuiku langsung. Lagi pula kau hanya mengirim stiker."
"Stiker bertuliskan I love you," tegas Nikolai, "Kau sudah tidak mencintaiku lagi ya?" Pria itu suka mendramatisir segala hal, termasuk hal kecil seperti ini.
"Astaga bayi besarku ini," gumam Eleanore menyambut Nikolai ke dalam pelukkannya, bahkan Konstantin, putranya tidak semanja Nikolai. Jika orang lain melihatnya mungkin mereka akan sangat terkejut dengan sisi lain dari Nikolai.
"Seluruh tubuhku panas dan sakit, kakiku tidak bisa berjalan lagi, kepalaku seperti akan meledak, mungkin sebentar lagi aku akan mati," mengadu panjang lebar, ia bahkan memanyunkan bibirnya sembari memasang wajah memelas.
"Kau hanya demam," ucap Eleanore mematahkan semua keluhan hiperbola yang Nikolai deskripsikan. Pria itu memang sedang sedikit demam, namun tidak ada yang serius. Akan tetapi Nikolai tetaplah Nikolai, pria itu akan menjadi lebih manja dan berlebihan saat sakit.
"Ini bukan demam biasa, sebentar lagi mungkin aku akan mati." Memeluk tubuh Eleanore yang berada di bawahnya dengan erat. "Jika aku mati, jangan lupakan aku dan tolong besarkan Koa dengan baik, juga jangan menikah lagi."
Dengan gemas Eleanore mendorong tubuh besar Nikolai berusaha menyingkirkan pria itu.
"Mau ke mana?" Dengan cepat menahan Eleanore yang akan beranjak pergi. "Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi?" Seperti inilah Nikolai yang sebenarnya, pria itu penuh dengan drama dan suka mendramatisir segala hal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Under Her Stilettos
Romansa[COMPLETED] Siapa sangka jika stilettos merah kesayangan Eleanore akan mengantarnya pada Nikolai-nasib buruk dan kemalangan dalam hidupnya. Mengetahui fakta bahwa Eleanore merupakan kekasih dari musuhnya-Romanoff, justru membuat Nikolai semakin tero...