Beraksi dari panggung ke panggung berasama The Orion, band yang dibentuknya beberapa tahun lalu dan kini sedang naik daun ternyata tidak bisa membuat seorang Samudra Alterio berhenti kesepian. Hidupnya masih terasa kosong meski ada ribuan penggemar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam yang cerah di lapangan parkir milik salah satu universitas ternama di Jakarta dipadati oleh pengunjung. Lapangan itu dipadati pengunjung yang sebagian besar adalah para penggemar garis keras sebuah grup band yang menamai diri mereka The Orion.
Beranggotakan empat lelaki tampan yaitu Aidan sebagai vocalis, Daffa sebagai gitaris, Kenzo sebagai bassist, dan Samudra sebagai drummer. Keempatnya memiliki pesona yang kuat sehingga mampu menarik perhatian para kaum hawa.
Hentakan musik bergendre pop rock yang mereka mainkan membuat para penonton ikut berjingkrak. Bernyanyi bersama, menyanyikan lagu-lagu ciptaan band tersebut.
Di bawah panggung, bersama ribuan penggemar lainnya, seorang gadis tersenyum sumringah sembari sesekali ikut bersenandung. Matanya fokus pada satu personil band tersebut. Yang tetap pada posisinya di bagian belakang, beraksi dengan gebukan penuh power pada drumnya. Gadis itu terpaku, menatap Samudra dengan kaos sleeveless yang dikenakannya, juga terpana oleh bulir keringat yang membasahi tubuh atletisnya.
Bulan ikut bersenandung, menyanyikan penggalan lagu milik The Orion yang dinyanyikan Aidan.
"Come over me Samudra, don't be affraid couse I am yours." Satu pukulan mendarat di kepala Bulan ketika ia mengganti lirik lagu yang tadi didengarnya.
"Halu, mulu!" Itu Nadia, sahabat Bulan yang selalu menemani gadis itu mengikuti setiap panggung The Orion.
Bulan sebenarnya keheranan sendiri, mengapa Nadia ikut bersemangat menonton konser musik dari band bergendre rock tersebut padahal Bulan tahu kalau Nadia sama sekali tidak menyukai musik rock. Tapi, Bulan tidak mau ambil pusing, bukankah lebih baik demikian? Adanya Nadia membuat dirinya lebih mudah mendapat izin dari kedua orang tuanya.
"Terima kasih Universitas Nasional!" Seru Aidan sang vocalis di akhir penampilan mereka. Kemudian keempat personil band tersebut berkumpul di tengah panggung. Membungkukkan badan kemudian melambaikan tangan mereka.
Bulan berteriak histeris ketika melihat senyuman sang dummer. Lelaki cool dan berkarisma itu membuat dirinya benar-benar terpesona.
Gadis itu harus berterima kasih pada Kenzo. Kalau bukan karena live-nya, Bulan tidak mungkin bisa mengenal sosok Samudra yang sangat jarang terekspose media dibandingkan dengan ketiga personil lainnya.
"Pacar gue ganteng banget, Nad," seru Bulan membuat Nadia memukul kepalanya lagi.
"Kelakuan jomblo dari lahir ya begini, kalau gak halu ya gila," komentar Nadia dengan nada meledek.
Macam dia bukan jomblo dari lahir saja!
Bulan tidak menanggapi, ia sibuk menatap punggung Samudra yang tengah duduk di tengah panggung untuk berfoto bersama rekan-rekannya.
"Samudra!"
Nadia mengelus telinganya ketika teriakan Bulan menggema menusuk gendang telinganya. Bulan bicara saja sudah mengganggu ketentraman telinga apalagi berteriak seperti itu. Orang-orang disekitarnya juga ikut menoleh pada Bulan. Mungkin para personel The Orion pun mendengar pekikan gadis itu.
"Aduh!" keluh Bulan ketika satu tangan Nadia menjambak rambutnya. "Ngapain sih jambak-jambak? Nanti gue botak!"
"Lo berisik!"
✨✨✨
Hai kenalin cerita baruku, semoga kalian suka ya, dan semoga cerita ini bisa menghibur kalian juga