Chapter 9: Lonely Winter

136 6 0
                                    

Hari berubah menjadi minggu dan minggu berubah menjadi bulan. Sudah hampir dua bulan lamanya Valerie tidak bertemu dengan Ryke. Membuatnya berpikir, apakah memang mereka tidak diperkenankan untuk dapat bersama?

Pria itu menyuruhnya untuk melupakan dirinya, namun apa yang terjadi adalah yang sebaliknya. Ia tidak dapat melupakan pria itu karena yang ada di dalam pikirannya hanyalah Ryke Labonair.

Saat ia membaca dialog saat syuting, ia tidak sengaja menyebut nama Ryke pada saat seharusnya ia menyebut nama Ben. Saat ia mendapatkan surat, ia mengharapkan salah satunya adalah dari Ryke. Saat ia sedang lari pagi di Central Park, ia kira ia melihat Ryke, tapi ternyata bukan.

Demi Tuhan, semua pikirannya sudah dipenuhi oleh pria itu dan Valerie tidak tahu cara melupakan pria itu.

Christmas break: satu-satunya cara Valerie untuk mengurangi memikirkan Ryke.

Tahun ini, Valerie akan menghabiskan waktu liburan natalnya bersama dengan para Mikaelson, Salvatore, dan juga ibunya di Mansion tertua milik keluarga mereka yang berada di St. Petersburg. Saat pertama kali ia menginjakkan kaki di Mansion tersebut, Valerie jadi bertanya-tanya untuk pertama kalinya juga darimana keluarga tersebut mendapatkan kekayaannya.

 Saat pertama kali ia menginjakkan kaki di Mansion tersebut, Valerie jadi bertanya-tanya untuk pertama kalinya juga darimana keluarga tersebut mendapatkan kekayaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap tahunnya, Valerie dan ibunya, selalu merayakan perayaan natal bersama dengan para Mikaelson atau Salvatore. Diantara dua itu saja. Ia tidak pernah menghabiskan waktu dengan keluarga dari ibunya karena kakek dan neneknya sudah meninggal dan ibunya adalah anak satu-satunya dari kakek dan neneknya.

Keluarga dari ayah? Valerie bahkan tidak mengetahui siapa ayah kandungnya, jadi bagaimana bisa ia dapat merayakan natal dengan keluarga ayahnya?

Namun, ia sudah terbiasa dengan kedua keluarga tersebut—Mikaelson dan Salvatore. Dan tentu saja, ia merasa cukup.

"Stella!" seru Valerie yang sedang berjalan menuju dapur karena saat ia bertanya keberadaan Stella pada Damien, pria itu menjawab tunangannya sedang berada di dapur.

"Aku disini!" sahutnya. "Di dapur!"

Saat Valerie sudah berada di dapur, ia dapat mencium aroma cookies yang membuat perutnya berbunyi, padahal mereka baru saja menyantap makan malam perdana mereka selama liburan.

"Siapa yang membuat cookies tersebut?" tanya Valerie seraya menunjuk oven yang sedang memanggang camilan manis tersebut.

"Aku," jawab Stella sambil mencampurkan pewarna makanan ke dalam mangkuk yang berisikan icing.

"Memangnya chocolate chip cookies pakai icing?" tanya Valerie yang sedang berjongkok di depan oven, untuk mencium aroma yang dikeluarkan oleh cookies dan juga untuk menghangatkan tubuhnya.

"Aku membuat dua macam," jawab Stella. "Xavier memintaku untuk membuatkannya sugar cookies, sedangkan Damien dan yang lainnya memintaku untuk membuat choco chip cookies."

Irresistible Sight | Irresistible Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang