Chapter 37: Havana, Oh No No

72 2 0
                                    

Omong kosong.

Jassim Fahd
Missed Call (7)

Pria itu tidak ada henti-hentinya menghubungi Valerie perihal masalah malam itu dalam beberapa hari ini dan jujur saja, ia sudah muak. Sebab Jassim sudah meminta maaf padanya untuk pertama kali tepat setelah hari terakhir syuting dan ia sudah memaafkan pria itu. Ia juga mengatakan bahwa itu bukan hal besar yang perlu dikhawatirkan—Valerie bohong.

Jadi, wajar kalau saat ini Valerie sudah muak dibuatnya.

Harinya pun kini memburuk setelah ia menerima pesan dari ibunya yang mengatakan bahwa ibunya ingin bertemu dengan dirinya. Valerie harap ibunya itu ingin menemuinya untuk memberikan oleh-oleh dari Kuba saja. Tidak lebih dari itu.

  "Berhenti menekuk wajahmu, Val," ucap Greyson yang ada di hadapannya sedang mengaduk pasta yang ada di piringnya.

Ia sedang berada di Via Carota, restoran Italia yang sering dikunjungi oleh Taylor Swift katanya, untuk makan siang bersama dengan Greyson.

Siapa lagi kalau bukan Greyson?

Ini kali pertama Valerie masuk ke dalam restoran tersebut dan sudah dapat dipastikan bahwa restoran ini akan menjadi salah satu tempat kesukaannya untuk makan siang maupun makan malam. Tempatnya tidak begitu besar, tetapi tentu saja ramai sekali. Tidak ada satu meja pun yang kosong.

"Siapa yang menghubungimu tiada henti itu? Aku mulai penasaran. Apa dia mengganggumu?"

Valerie menggelengkan kepalanya. "Kau juga tidak mungkin kenal. Ia rekanku. Oh iya, dan juga ibuku mengirimkan pesan."

  "Apa yang Aunt Lexi katakan?" tanya Greyson.

  "Ia ingin menemuiku untuk makan siang, tetapi aku bilang kalau aku sedang makan siang denganmu." Valerie menghela napasnya. "Aku pikir saat aku berkata seperti itu, ia akan membatalkan niatnya. Tetapi ternyata tidak. Malam ini aku akan bertemu dengannya. Doakan aku supaya aku dapat menyantap makan malamku dengan tenang."

Greyson tertawa. Ia mengatakan bahwa Valerie tidak akan mungkin menyantap makan malamnya dengan tenang. Kalau ada kompetisi 'Siapa yang paling mengenal Valerie', sudah pasti 100% Greyson yang menjadi pemenangnya.

  "Kau tidak ingin menemaniku?" tanyanya. "Setidaknya kau dapat mencairkan suasana antara kami berdua."

  "Tidak, terima kasih banyak." Greyson menolaknya mentah-mentah karena ia seringkali dijadikan tameng oleh wanita itu dan yang ia dapatkan hanyalah tatapan sinis dari Alexia Branson. Ia tidak menginginkan itu. "Lagi pula, aku penasaran. Ibumu hanya memiliki dirimu sebagai putrinya, begitupun sebaliknya."

Valerie mengangkat garpunya ke arah Greyson sehingga lelaki itu menghentikan ucapannya.

  "Kau salah besar, Eys. Bukan ia saja yang aku miliki di hidup ini. Ada dirimu, yang paling bodoh tetapi juga yang paling kusayangi–"

  "Lebih dari Stella?"

  "Know your place, Teddy Bear." Valerie memutar matanya.

  "Tetapi kalau hitung, aku tanya padamu, kau lebih lama menghabiskan waktu dengan siapa? Aku atau Stella?" tanya Greyson sembari memberikan raut wajah angkuhnya.

Irresistible Sight | Irresistible Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang