Tidak ada matahari yang dapat membangunkannya pada pagi hari ini karena musim dingin. Tidak ada alarm juga yang membangunkannya seperti hari-hari biasanya. Di pagi hari yang dingin ini, yang membangunkannya adalah lengan Ryke yang menyelimutinya.
Dan hal itu adalah penyebab ia mengawali paginya dengan tersenyum dan blushing.
Valerie ingin membalikkan tubuhnya untuk melihat pemandangan pagi harinya, yaitu Ryke. Tetapi, jika ia melakukan itu, ia akan membangunkan Ryke dan ia tidak menginginkan hal itu terjadi.
Ia ingin lengan Ryke tetap menghangatkan tubuhnya.
Namun, keinginannya tidak dapat terealisasikan karena ponselnya berbunyi dan mengakibatkan Ryke mengerang.
"Oh, please!" pekik Valerie dengan pelan seraya mengambil ponselnya yang lupa ia ubah menjadi silent mode semalam.
Setelah ia sepenuhnya bangun dari tidurnya, ia pun langsung melepaskan pelukannya dari Valerie. Ryke mengumpat dalam hatinya karena seharusnya hal seperti itu tidak boleh terjadi.
"Good morning, Ryke," sapa Valerie dengan kikuk setelah pria disampingnya itu duduk membelakanginya di tepi ranjang.
Awalnya Ryke tidak ingin menoleh ke arah Valerie, namun ia ingin melihat wajah perempuan itu pada saat bangun tidur. Ia berani bertaruh, Valerie akan sangat cantik sekali pagi ini dengan knitted sweater yang ia pinjamkan pada perempuan itu.
"Morning, Valerie," balasnya sambil tersenyum singkat sebelum ia beranjak untuk membuat kopi.
Sebelum ia mengikuti Ryke ke pantry area, Valerie lebih dulu memeriksa ponselnya untuk melihat siapa yang menghubunginya tadi. Ternyata Ivan, supir yang diminta Damien untuk mengantar jemputnya.
Seraya bangkit dari tidurnya, Valerie menghubungi Ivan balik.
"Ivan, maaf aku baru bangun. Ada apa?" tanyanya.
"Miss Valerie, saya sudah menunggumu di bawah," ucap Ivan.
"Oh," kata Valerie sambil mengucek matanya. "Sudah jam berapa ini?"
Dengan nyawanya yang belum terkumpul sepenuhnya, Valerie tidak tahu sudah pukul berapa saat ini, padahal ia dapat melihat waktu di layar ponselnya.
"Waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, Miss Valerie," jawab Ivan yang membuat nyawa Valerie langsung berkumpul.
"WHAT?!" pekik Valerie yang membuat Ivan harus menjauhkan speaker ponselnya dari telinganya dan membuat Ryke menghampirinya.
"Iya, Miss. Tuan Damien sudah menanyakan anda karena beliau sudah mengirimkan jetnya ke Sheremetyevo," jawab Ivan.
"Shere– what?" tanya Valerie karena dengan aksen Rusia Ivan yang sangat kental membuatnya susah menangkap perkataan pria itu.
"Bandara Sheremetyevo, Miss," jawabnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irresistible Sight | Irresistible Series #2
Romance[ 18+ ] TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA YA! IRRESISTIBLE SERIES #2 Valerie-Ann. Memiliki hak istimewa yang diterimanya sejak lahir ke dunia dari rahim seorang Aktris papan atas tidak membuat hidupnya berjalan mulus. As a Nepo Baby, memang membuatnya memi...