Chapter 39: You Showed Up Just In Time

54 5 0
                                    

Ryke membopong Valerie masuk ke dalam kamar mandi yang terdapat di dalam kamar hotelnya dengan perlahan agar wanita itu tidak muntah di tempat yang tidak seharusnya.

"I think I'm going to throw up, Ryke," lirihnya saat Ryke mulai melepaskan dirinya dan mengarahkan dirinya untuk memuntahkannya ke dalam toilet.

"I got you," ucap Ryke sembari membantu Valerie untuk memegangi rambutnya yang tebal itu.

Setelah memuntahkan isi perutnya, Valerie menangis karena ia mengatakan bahwa tenggorokannya sakit dan kepalanya tidak henti berputar.

Seharusnya efek dari Wine tidak sekuat ini.

Untuk menenangkan Valerie, yang Ryke lakukan adalah membawanya ke atas tempat tidur setelah ia membersihkan mulut wanita itu.

Ryke tidak dapat membiarkan Valerie tidur dengan masih memakai pakaian luarnya dan masih dengan riasan wajahnya—ditambah lagi dengan maskaranya yang luntur.

Sekarang sudah hampir pukul setengah sepuluh malam dan toko-toko akan tutup sebentar lagi, jadi Ryke harus bergegas pergi untuk membeli kebutuhan untuk Valerie malam ini, seperti pakaian tidur dan pembersih wajah.

Saat Ryke hendak pergi, tangan Valerie menahannya.

"Mau pergi kemana?" tanya Valerie dengan setengah sadar. "Jangan tinggalkan aku sendiri disini."

"Aku tidak akan meninggalkanmu. Sebentar saja, aku perlu mengganti pakaianmu dan membersihkan wajahmu. Mengerti?" tanya Ryke.

Wanita itu kemudian mengangguk.

"I'll be back in a flash. Promise." Ryke kemudian pergi setelah mencium kening dan mengaitkan kelingkingnya pada wanita itu.

Namun, sebelum ia turun ke basement untuk mengambil mobilnya, ada hal yang perlu ia lakukan. Ia harus menghapus rekaman CCTV dimana ia menghajar kepala Jassim Fahd pada tembok. Ia tidak mau kalau rekaman itu nantinya akan menjadi boomerang baginya yang juga akan menyulitkan dirinya dalam misi yang sedang ia jalankan saat ini.

Yang dirinya lakukan di ruang keamanan semuanya berjalan dengan lancar, jadi kini ia dapat dengan lega pergi ke Macy's untuk membeli semua keperluan yang mungkin akan dibutuhkan oleh Valerie selain dari pakaian tidur dan pembersih wajah.

Macy's adalah salah satu department store terbesar di kota ini dan seharusnya Ryke tidak perlu heran mengapa walau tempat tersebut sebentar lagi akan tutup tetapi masih saja ramai dikunjungi orang-orang.

Saat ia hendak menuju area pakaian tidur wanita—tujuan awalnya—ia merasa bahwa ada yang sedang mengikutinya. Ralat, bahkan dari ia memarkirkan mobilnya, ia juga sudah merasa ada seseorang yang sedang mengikutinya.

Ryke melirik dengan ekor matanya dan saat ia mengetahui siapa yang mengikutinya, ia langsung menghentikan langkahnya.

"Apa yang kau inginkan?" tanya Ryke tanpa membalikkan badannya.

"Butuh waktu selama itu untuk menyadari ada seseorang yang mengikutimu, Labonair?"

Pria itu menghela napasnya saat wanita yang mengikutinya itu kini berada berhadapan dengan dirinya.

"Kau bukan ancaman yang harus aku waspadai. Cepat katakan, mengapa kau mengikutiku sampai kesini?" tanya Ryke sekali lagi. Ia tidak mempunyai banyak waktu untuk meladeni Susan Cooper yang tiba-tiba saja berdiri di depannya.

"Apa tujuanmu ke tempat ini? Bukankah seharusnya kau memantau setiap pergerakan wanita itu?" Susan Cooper menggelengkan kepalanya. "Kalau menurutmu tugas yang kuberikan itu terlalu berat bagimu, katakan saja., Labonair. Aku akan menyuruh orang lain untuk mengambil alih tugasmu sekarang juga."

Irresistible Sight | Irresistible Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang