"(Name)-sama anda punya tamu, berhubung anda tidak boleh pergi dari sini-" Aoi menoleh ke arah Tanjirou.
"Aoi, sudah kubilang berhenti memanggilku seperti itu, aku tidak mau, panggil aku seperti biasa"
"Mana bisa begitu (Name)-sama! Shinobu-sama menyuruhku untuk memperlakukan anda dengan baik!" kekeuh nya.
"Ah baik, aku akan pergi, ini sudah jam nya menjalani rehab ku" Tanjirou berdiri, Nezuko ikut berdiri mencengkram ujung haori hijau pria itu.
"Kalau begitu aku pergi dulu, nanti aku akan berkunjung lagi agar kau tidak kesepian (Name)-san" pamit Tanjirou.
"Aoi, siapa yang berkunjung? Kalau Oyakata-sama, aku sedang tidak ingin menemuinya" alismu bertautan, kentara dalam ekspresi itu, kau benar-benar enggan untuk menemuinya.
"Kalau Oyakata-sama yang berkunjung, aku tidak punya otoritas untuk menolak bahkan membuatnya menunggu" balas Aoi.
"Jadi siapa yang-"
"(Name)" dari balik pintu, menyembul kepala hijau gelap, seorang bocah yang memiliki senyuman manis.
"Hashira, Tokitou Muichirou-sama"
"Ah..."
.
.
.Cukup lama setelah Aoi meninggalkan kalian berdua untuk menyiapkan jamuan, kau masih tak nyaman merasa berada di dekat Muichirou.
Bukan hanya tentang insiden di hari terakhir kalian berada di desa penempa pedang, namun tentang sayembara itu.
"(Name)" Muichirou memanggil namamu.
Terhitung tiga kali sejak pertama ia menampakkan sosoknya.
"Apa kau masih tidak enak badan?" Ujarnya hati-hati.
"Tidak perlu memperhatikan saya seperti itu, saya sudah sangat baik dan sepenuhnya pulih, terimakasih pada kalian semua para Hashira yang membuat saya berada di rumah tahanan ini"
Ketus balasanmu.
"Itu-" Muichirou menanggapi nya sungkan, is merasa gelisah dan menurunkan bahunya.
Tentu saja pernyataan itu tidak salah, tindakan agresif yang kau lakukan membuahkan keputusan untuk menjadikan mu tahanan rumah.
Hashira menggunakannya untuk menjamin keselamatan tuan mereka, berhubung Oyakata-sama tidak akan mengambil sedikitpun tindakan yang beresiko menyakiti mu.
Dan Oyakata-sama juga setuju dengan alasan lain, seperti mencegah mu kabur.
Muichirou bisa saja menentang keputusan para Hashira sejak ia tak tunduk pada siapapun, namun Oyakata-sama adalah pengecualian.
"(Name) kau jadi sedikit aneh, entah rasanya kenapa-"
"Itu pasti perasaan semata anda Hashira-sama"
Tidak nyaman...
Asing...
Dingin...
Muichirou membenci sikap gadis itu.
Iya membenci jarak yang dibangun sendirian oleh wanita itu tanpa ada persetujuan nya.
Tangan Muichirou menekan dadanya, wajah pria itu nampak begitu gelisah. Dadanya berdegup kencang, jemarinya seperti tak bisa berhenti bergetar.
Ia seolah-olah sedang terburu-buru, kulitnya ingin bersentuhan dengan gadis di depannya ini. Gadis yang sedang membangun dinding tak kasat mata itu.
Seminggu sudah sejak dirinya dipisahkan oleh (Name), karna saat ini untuk mendamaikan perasaan gadis itu Shinobu melarang orang-orang khusus untuk datang ke kediamannya.
"Apa yang bisa kulakukan untukmu agar kau memaafkan ku?" Bibirnya bergetar.
Sang gadis tersentak, ia berpikir apa ia keterlaluan? tak pernah terpikir dalam benaknya, sikap nya akan mengundang kecemasan yang luar biasa pada sang Hashira yang paling tak berperasaan itu.
Meskipun ia ingin segera menyudahi nya, toh hubungan keduanya tidak seburuk iku, bahkan terbilang sangat baik setelah mereka berdua kembali dari desa penempa pedang.
Namun...
Kau menatap halaman, dimana pintu Shoji masih terbuka begitu lebar di sore itu. Terdapat beberapa burung Pipit yang memungut biji-bijian yang kau tebar tak lama ini untuk mengisi waktu luang.
Pandangan kalian bertemu, kau dan burung Pipit itu, ia menatapmu, lalu terbang begitu bebas.
"Aku ingin pergi dari sini" bisikmu.
Muichirou tertegun, mendengarnya terbesit sesuatu yang begitu gila.
.
.
."Untukku dia adalah yang pertama" begitu kukakatan pada sebuah batu nisan di taman pemakaman para Hashira yang telah berguguran.
"Bolehkah dia menjadi duniaku? " Sambungku.
Di kedua maniknya kulihat keputus asaan, yang begitu menyakitkan untuk kulihat.
Aku ingin menempatkan kebahagiaannya diatas segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Lagipula kau sudah tiada lagi di dunia ini...
Rengoku-san.
Jadi boleh kan?
To be continued ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.
Fanfiction"Aku pasti!!! " "Aku pasti akan menggunakan kekuatan ini untuk menyelamatkan kalian!!!!" "Karna itu! Menikahlah denganku!!" Kimetsu no Yaiba || Taiyo no Hanayome || Sun Wife. Tanjirou X Reader x Pillar Pernikahan itu menjiji...