Telaten ku ganti futon Senjurou-kun dengan yang baru, lengkap dengan selimut dan bantalanya.
Aku kesulitan memasangkan kimononya, setiap jemariku yang menyentuh tubuh Senjurou-kun mengingatkan ku dengan tubuh atletis Rengoku kembali.
Syukurlah itu semua telah berlalu, dan kini Senjurou kembali berbaring dengan kompres di dahinya dan daung bawang melilit lehernya.
Semangkuk bubur telah kudinginkan, agar tak melukai lidahnya.
Aku menatap bocah itu damai, senja semakin dekat, samar rembulan telah menampakkan wujud cantiknya. Derap langkah menyapa telingaku.
Seseorang mendekat, dan aku yakin itu adalah Rengoku. Ku edarkan pandangan ku mencari temat bersembunyi.
Pintu geser terbuka, sebelum aku sempat menyembunyikan diri. Suara bersemangat khas milik Rengoku menyapa telingaku, membuat pikiranku kacau balau, entah telah semerah apa wajahku saat ini.
"Bagaimana keadaan Senjurou? " tanyanya duduk disebelahku, seolah tak pernah terjadi apa-apa diantara kami berdua.
Nampaknya hanya aku yang merasa paranoid, kurasa Rengoku tak terlalu memikirkannya, lagipula itu hanya sebuah kecelakaan yang tak disengaja dan aku pun akan segera berusaha melupakannya.
"Rengoku-san, tolong berikan buburnya pada Senjurou-kun, aku akan menjemur futon ini" pintaku padanya, seraya aku akan menjemur futon milik Senjurou-kun.
"aku mengerti! " balasnya singkat, mulai membopong adik semata wayangnya itu untuk duduk perlahan.
Aku kembali, mengintip dari celah pintu kutemukan dua bersaudara itu tengah asik berbincang. Aku yakin, tak setiap hari mereka berdua bisa melakukan hal ini.
Enggan rasanya untuk mengganggu kebersamaan mereka.
"Apa yang kau lakukan berdiri disana? " tanya Rengoku, ternyata telah memergoki ku, memperhatikan mereka.
"Permisi... " aku masuk, insting seorang Hashira benar-benar mengerikan.
"Senjurou-kun, bagaimana keadaan mu? " ia menatapku kebingungan, pantas saja, kami belum memperkenalkan diri.
"Aku (Full Name) yang saat ini membantu Hashira serangga di kediaman kupu-kupu, Kouchou Shinobu-san, aku kemari menggantikan Aoi san memeriksamu atas permintaan Rengoku-san" jelasku, tersenyum ramah.
"Salam kenal (Last Name)-san, aku Rengoku Shinjurou adik Rengoku Kyouju aduh! " ia mengigit lidahnys sendiri.
"Pelan-pelan saja oke? " balasku terkikik geli.
"O-oke! " pipi tembamnya bersemu merah.
"Lalu bagaimana perasaan mu sekarang? Apa kau merasakan sakit di beberapa tempat? " tanyaku duduk di sampingnya.
Ia menatapku ragu, lalu menatap Rengoku, kakaknya. Begitu terus, hingga aku sadar sesuatu.
"Rengoku-san, aku memasak kare dari sayuran dan daging yang kau bawa, kurasa sudah matang, aku akan menggantikan mu menyuapi Shinjurou-kun" tawarku.
"Umu! Kebetulan aku kelaparan" ia melesat pergi, meninggalkanku bersama Shinjurou berdua.
"Shinjurou-kun, apa kau baik-baik-"
Kutatap wajahnya pucat, di dalam mulutnya seolah menahan sesuatu.
"Kau harus mengeluarkannya! Keluarkan apapun yang ingin kau muntahkan" paksaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.
Hayran Kurgu"Aku pasti!!! " "Aku pasti akan menggunakan kekuatan ini untuk menyelamatkan kalian!!!!" "Karna itu! Menikahlah denganku!!" Kimetsu no Yaiba || Taiyo no Hanayome || Sun Wife. Tanjirou X Reader x Pillar Pernikahan itu menjiji...