09. Hashira

3.7K 528 31
                                    

Lima hari berlalu,  hatiku masih tak mau tenang.  Ada banyak sekali beban di dalam pikiran ku saat ini.

Bagaimana keadaan kuil sekarang?  Bagaimana keadaan Takamagahara? Apa kabar hilangnya dewi matahari telah sampai disana?  Aku takut mengacau.

Jika dipikir sekali lagi,  selain kewajiban sebagai pengganti Amaterasu,  aku tak memiliki alasan lain untuk kembali.

Aku tak memiliki sanak keluarga yang tersisa...

"Tidak!  Tidak!  Tidak boleh seperti ini!" aku menggeleng kuat-kuat,  sambil sesekali menampar pipi. 

Tempat ini bukanlah masaku,  hadirnya aku, bisa saja mengubah masa depan! Lagipula meskipun tak memiliki siapapun,  aku punya Himeko.  Ia bersumpah, selama tanda itu masih ada padaku,  ia akan terus bersamaku,  melayani ku dan membimbingku. 

Aku rindu... 

"Bwahh!! Wahhh! Wahh! " Yuma menggeliat, tawanya begitu lucu,  tangan-tangan mungilnya menggapai suraiku dan menarik-nariknya, tak jarang juga memakannya. 

"Tidak boleh! Yuma sudah kenyang kan? " tarikku perlahan,  agar tak rontok dan tertelan olehnya. 

Kediaman kupu-kupu begitu tenang hari ini,  kudengar 3 pembuat onar itu tengah menjalani latihan pernafasan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Shinobu pergi entah kemana sejak dini hari tadi, Kanoe dan Aoi pergi ke kota membeli pasokan obat-obatan dan perban.

Naho,  Sumi dan Kiyo mengawasi Tanjirou dan kedua teman absurdnya. Sementara penghuni lain dipanggil ke kediaman pemulihan untuk membantu menangani pembasmi iblis yang terluka parah. 

Kediaman kupu-kupu sendiri,  seperti rumah yang menghasilkan tenaga medis berbakat. Aku salut pada Shinobu. 

"Permisi! " aku menengok,  menemukan sesosok orang berpakaian serba hitam.

"Kakushi? " ujarku,  begitulah kami memanggilnya. 

Orang-orang yang menyembunyikan identitas ini adalah kakushi,  mereka bagian dari pemburu iblis namun tidak berdiri di garis depan pertempuran.  Dengan kata lain,  mereka membantu para pemburu iblis,  membersihkan tempat kejadian dan mengurus sebuah alibi agar masyarakat tidak ketakutan. 

"Ada perlu apa? " tanyaku, pergi menengok asal suara di taman bagian gedung kediaman kupu-kupu. 

"Oyakata-sama memerintahkan ku menjemput anda! " balasnya membungkuk sebentar. 

Sebenarnya aku enggan bertemu dengan keluarga Ubuyashiki lagi.  Namun mengingat kembali ucapan Shinobu,  tentang informasi keluarga Yuma yang tak menentu,  aku menyerahkan diri dengan harapan dapat segera mengetahui keberadaan mereka. 

"Tunggu sebentar yah! " pintaku,  melenggang pergi. 

"Tanjirou!" aku berteriak,  memanggil namanya,  sambil terus mengitari seluruh tempat kediaman kupu-kupu. 

"Inosuke!? "

"Zenitzu!? " merasa tak ada yang membalas panggilanku,  aku membuka ruang rehabilitasi mereka bertiga. 

Nampak wajah-wajah lelah itu, terkulai di lantai dingin kayu.  Terlelap dengan senyum puas terpatri tak hilang meskipun pergi ke pulau kapas.

Aku menghela nafas pasrah,  mereka berlatih begitu keras, aku bangga pada mereka. 

Yuma belum terlelap,  ia memang terlihat tenang untuk saat ini namun aku tak tau kapan tangisnya akan mengganggu satu kediaman kupu-kupu ini. 

Kotak kayu yang selalu di bawa Tanjurou,  bergerak-gerak. 

Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang