34. Tekad Sang Api

1K 167 6
                                    

Kau tak menyangka bisa menemui Iblis macam dirinya.

Daki tak kunjung sirna, ia terus menangis bersama kepalanya yang telah terpenggal. Namun tubuhnya tak segera hangus menjadi debu.

Kesadaran Daki masih utuh, ia terus meracau bahwa dirinya benar-benar Iblis bulan atas peringkat enam yang kuat.

Ribuan kali lebih kuat daripada Iblis lainnya. Ia terus mengatakan bahwa Muzan memberi tempat istimewa untuknya.

Dan akhirnya menangis cengeng, begitu kencang.

Kepala Daki menggelinding, di samping tubuhnya. Sesuatu yang lentur keluar dari leher kepalanya yang tak lagi menyatu.

"Kakak! " jerit Daki.

Sebuah keberadaan lain, seorang Oni lainnya keluar dari tubuhnya. Oni itu kurus kering, hingga tulang belulangnya nampak menyembul di balik kulitnya.

Dua buah sabit kembar, berada ditangannya, giginya bertaring lancip seperti seekor Hiu. Matanya besar dan sayu. Ia bukanlah pria yang sedap dipandang mata, namun mendengar Daki memanggil nya dengan dengan sebutan kakak, sambil menatap harap pria itu.

Membuatmu menghargainya, terlepas seburuk apapun penampilan nya.

"Ckckck!" Pria itu menatap malang adik perempuannya, ia memungut kepala Daki.

"Adikku yang malang! Adikku yang bodoh! Kalau kepala mu putus itu jangan menangis! Pasang kembali seperti ini! "

Ia menancapkan kembali kepala Daki, bak boneka porselen yang bagian tubuhnya dapat dibongkar pasang, kapanpun dimanapun.

Tanjirou menyusul mu, menatap kondisi itu tak mau percaya.

Kau mengerti perasaannya, ia bertarung setengah mati namun tak dapat memenggal Daki, saat Uzui datang dan Daki lengah mereka berhasil memenggalnya.

Namun itu dinilai percuma, ketika Daki sanggup menempelkan kembali kepalanya.

Bukan hanya itu, kalian juga menambah musuh yang tangguh. Tanjirou lah orang pertama yang mengetahui Oni Pria yang bersama Daki itu, lebih kuat daripada Daki sendiri.

Penciumannya tak berbohong.

"Sekarang! Ayo kita tuntaskan pekerjaan mu! " ia menarik Daki untuk bangkit.

"Mereka memotong kepala ku Hiks! Mereka semua bekerja sama hingga memotong kepalaku Nii-chan! " tangisnya tersedu-sedu, mengadu kepada pria yang ia panggil dengan sebutan kakak itu.

"Beraninya kalian memenggal kepala adik ku" ia menatap lemah pada Uzui yang berada di garis depan kami.

"Hei! Pria kurus! Siapa kau! Tiba-tiba muncul secara tidak elok dari kepala wanita itu! " cemoh Uzui.

"Aku Gyuutarou! Dan aku begitu iri padamu kawan! Kau begitu tampan! Dan bertubuh bagus! " ia mengatupkan mulutnya, gigi-gigi nya bergesekan.

Menunjukkan bahwa ucapan nya bukanlah bualan semata.

"Tentu saja! Aku bahkan memiliki tiga istri!" Uzui tak bisa membaca situasi nya. Yang ia tau, ia begitu yakin akan kemampuannya yang sanggup memenggal dua kepala Iblis sekaligus.

"Tiga yah? Aku benar-benar iri kawan! Aku benar-benar iri sampai ingin menguliti mu hidup-hidup! " ujarnya.

Menerjang Uzui tanpa peringatan.

Namun Uzui tak kalah cepat, refleks nya begitu bagus. Ia mencabut pedangnya secepat kilat untuk menghindari sabit Gyuutarou.

Percikan api tercipta dari gesekan keras keempat pedang mereka. Kau tak bisa mengikuti gerakan mereka berdua.

Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang