"Jadi! Kau kembali setelah mencoba kabur? " tanya Kagaya tersenyum.
Tawanya tertahan, meskipun tak ada sama sekali maksud menyindir di setiap ucapannya.
"Maafkan aku! Sungguh! Kalian menaruh harapan yang besar padaku! Meskipun begitu aku tak bisa melakukan apapun selain membuat jimat kertas! Pikirku aku akan melakukan sesuatu setelah menemui Himeko, pembimbing ku" kau bersujud, merendah kan kepalamu di depan tuan rumah ini.
Sial sekali! Setelah mengetahui tak bisa kembali ke masamu, kau benar-benar buntu akan pergi kemana.
Kuil benar-benar terkucilkan digunung itu, mustahil bagi manusia tinggal disana. Tidak dicuaca sedingin ini!
Kerabat? 100 tahun lalu dari masa mu, kerabat mana yang dimaksud? Nenek? Ayah saja tak mengenal, apa kau akan menipu orang-orang lansia yang telah pikun dan mengaku sebagai cucu mereka?
Kagaya tak bersuara, rasanya penjelasanmu tak sampai padanya.
"Tolong izinkan aku tinggal disini, sampai aku bisa menemukan petunjuk untuk kembali, aku akan melakukan pekerjaan apapun, beres-beres, mencuci, apapun itu" pintamu memelas.
"Tentu saja, benteng ini akan selalu terbuka untukmu" tawanya lemah.
"Sebelumnya aku akan meluruskan kesalah pahaman ini! Aku setuju untuk membantu, tapi kumohon jangan berharap sesuatu yang luar biasa padaku, aku tak bisa melakukannya! Sungguh! Satu-satunya yang kubisa sebagai pengganti Amaterasu-san adalah membuat jimat kertas" jelasmu, tak ingin mengecewakan orang sebaik ini.
"Tentu saja, akan kuingat itu, terimakasih telah memberitahu kami, kurasa kau terlalu merendah dengan kemampuan mu sendiri, aku yakin takdir membawamu kemari, entah itu sebagai sang penyelamat atau bukan, berbanggalah akan kemampuanmu" pujinya.
Berbalik, harusnya kau yang membuatnya tak terlalu berharap padamu, kini sebaliknya! Setiap perkataan Kagaya terpatri indah di hatimu, membuatmu menjadi nyaman dan hampir menangis.
"Terimakasih banyak, aku akan berjuang" tawamu.
"Kuina, Kanata! " ia memanggil kedua putrinya.
"Hai! Otou-sama" balas mereka cakap.
Menuntun ayahnya berdiri dan berjalan.
"(Name)-sama tolong ikuti kami" pinta salah satu putrinya.
Kau mengekor dibalik tubuh tinggi Kagaya. Tak mengerti akan kemana kalian kali ini, dengan tubuh lemahnya itu, kau harap kalian takkan jauh-jauh dari benteng ini.
Kagaya berhenti tanpa peringatan, membuat wajahmu menabrak punggungnya.
"Terimakasih telah berkenan hadir disini, kita akan segera memulai rapat Hashira kali ini, tapi sebelum itu Shinobu!"
"Saya disini Oyakata-sama! " balas Shinobu memberi tanda pada Kagaya yang notabene kekurangan.
"Secara resmi aku menitipkan (Name) padamu" ujarnya.
Merasa sedang dibicarakan, perlahan kau muncul dibalik Kagaya, tertawa kikuk. Dan langsung bungkam melihat bukan hanya kalian saja yang tengah berada disana.
Melainkan ada orang lain, yang tengah menunduk hormat pada pemimpin Ubuyashiki ini.
"(Name)!?" pekik Shinobu.
"Apa aku muncul di waktu yang salah?" cicitmu.
"Mereka adalah para Hashira pemburu iblis yang paling dihormati akan kerja keras dan pengabdian mereka, mengingat sepertinya kau akan tinggal lebih lama disini, kupikir ada baiknya kau mengenal mereka" ujar Kagaya memperkenalkan 9 orang di depan mu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.
Fiksi Penggemar"Aku pasti!!! " "Aku pasti akan menggunakan kekuatan ini untuk menyelamatkan kalian!!!!" "Karna itu! Menikahlah denganku!!" Kimetsu no Yaiba || Taiyo no Hanayome || Sun Wife. Tanjirou X Reader x Pillar Pernikahan itu menjiji...