12. Lamaran

3.6K 500 129
                                    

Kyoujurou POV

Kata-katanya masih terbayang-bayang di kepala ku, memangnya kenapa jika ia harus kembali? Bukankah itu demi kebaikannya? Lantas mengapa ini mengangguku?

Sejak hari itu,  hatiku tak bisa tenang, sejak ia tak sengaja melihatku telanjang. Aku merasa malu luar biasa,  dan butuh waktu mendinginkan kepalaku. 

(Name) sendiri pasti memiliki seseorang yang tengah menunggunya, siapa? Keluarganya? Adik-adiknya? Teman-temannya, atau...

Ngomong-ngomong tentang masa depan, bagaimana rupanya? Melihatnya hidup damai dan sehat membuatku semakin bersemangat melakukan pekerjaan ku. 

Bukan hanya kewajiban ku sebagai pillar, namun benar-benar ingin melindungi generasi selanjutnya dan masa depan mereka.

"Jadi dia hidup di masa depan yah" darahku seolah mengalir deras, semangat ini terus membara, rasanya seperti aku sanggup menebas kepala satu atau dua iblis bulan.

Dadaku berdetak tak karuan, rasanya sakit sekali tiap membayangkan (Name) akan pergi setelah berpamitan pada penghuni kediaman kupu-kupu dan Kochou.  Kemarin
juga begini, tanpa kutahu  sebabnya. 

Ah, (Name) juga menyinggung bahwa ada yang aneh dengan diriku! Mungkin ia benar! Memang ada yang aneh dengan diriku dan kurasa ada baiknya membicarakan ini dengan (Name). Aku tak ingin ia membenciku di hari terakhir kami bersama.

"Benar! saat ini juga aku akan menemuinya!" ku singkap selimutku, mengurungkan niat untuk segera tidur.

Kami berhenti di penginapan wizteria, untuk beristirahat. Namun alasannya bukan itu saja, entah mengapa aku tak ingin membahayakannya. Berjalan di malam hari sangat berbahaya baginya yang begitu lemah.

Aku bisa melindunginya, pedang dan posisi sebagai pillar api ini telah membuatku bersumpah untuk melindungi yang lemah. Namun rasanya khusus dirinya, hanya untuk (Name), aku ingin berjaga-jaga agar ia tak terluka.

Ku kelilingi kediaman si pemilik penginapan, namun tak kutemukan ia dimanapun bahkan di kamarnya sendiri.

"Permisi! apa kau melihat wanita yang bersama ku tadi?" tanyaku pada si pemilik kediaman. 

"Oh! Nona itu, ia pergi mandi, penginapan kami memiliki pemandian air panas kurasa dia ada disana, habis beberapa waktu lalu Nona itu menanyakan kamar mandi pada kami" tawanya.

"Terimakasih banyak!" aku segera melenggang pergi, menyusulnya.

Hanya membutuhkan beberapa langkah besar saja, sudah kulihat pintu pemandian terbuka milik penginapan ini.

"Rengoku-san?" sapanya, keluar dari pintu itu.

Rambut (H/L) nya masih basah, air itu mengalir melewati leher putih jenjangnya, membasahi yukata putih bercorak garis-garis sederhana yang ia kenakan. Membuatnya basah dan transparant di berbagai tempat.

Pikiranku melayang kemana-mana, segera kualihkan pandangan ku menatap rerumputan taman, sebelum iblis yang tak ku ketahui namanya bangun di dalam tubuhku.

"Ada apa malam-malam begini?" tanyanya tersenyum lugu.

Tidak boleh! Apapun yang terjadi jangan biarkan iblis itu bangun! Aku tak boleh menyakitinya. Ia yang lemah, lugu dan polos seperti ini.

"Ada yang ingin ku bicarakan padamu, ini tentang tadi pagi, kurasa kau benar!" ujarku.

"Benar, tentang apa?" tanyanya.

"Soal ada yang aneh dengan diriku."

"Oh! Itu!  Kupikir kau takkan menyinggung tentang hal itu dengan ku" balasnya dingin. 

Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang