19. Persimpangan Takdir.

2K 361 26
                                    

"Kochou! Apa (Name) ada?" pekikku memanggil namanya yang bersiap kembali ke kediaman kupu-kupu.

Kami bertemu di kediaman Oyakata-sama, mengingat Hashira muda berbakat itu memiliki hal yang akan dilaporkan kepadanya.

Dan aku yang akhir-akhir ini rutin mengunjungi Oyakata-sama, melaporkan misi ku perihal hilangnya orang-orang dalam skala besar yang random terjadi di beberapa stasiun.

"Oh! Rengoku-san? Apa kau baru kembali dari misi mu?" tanyanya, tak segera membalas pertanyaan ku.

"Benar! Dan aku mencari (Name)" tanyaku lagi.

"Aneh sekali, kau telah menanyakan hal ini berkali-kali, dua hari lalupun begitu, kali ini juga, (Name) sedang tidak ada dikediaman kupu-kupu " jawabnya.

Sama seperti pertanyaanku sebelum-sebelumnya, jawaban Kochou selalu sama juga. Dua minggu setelah hari itu berlalu, aku tak lagi melihatnya dimanapun.

Perasaan bersalah terus hinggap dihatiku, tak mau pergi. Sebenarnya apa yang mendorongku melakukan hal seperti itu pada wanita sebaik (Name)?

Harusnya aku memperkuat spiritualku juga! Aku mengerti ia begitu cantik, tak peduli apapun yang orang lain katakan tentang gaya dan semua ketidak tahuannya tentang masa ini, ia begitu cantik di mataku.

Aku mencintainya, aku ingin segera menjadikannya milikku. Namun tindakanku malah membuatnya menjaga jarak padaku.

Aku ingin melihatnya tertawa, seperti malam itu ia bersama Yuma, atau melihat festival, padahal (Name) adalah gadis murah senyum, berkat kebodohanku, kini aku tak bisa melihat senyumnya.

Setiap kali mengintai stasiun, kusempatkan pulang untuk bertemu dengannya, aku merindukannya...

Setiap kali ku memikirkannya dadaku berdenyut sakit, beban pikiran tentang ia yang belum pasti menerimaku lamaranku saja cukup mengambil banyak tempat di pikiranku, kini harus memikirkannya yang mungkin saja telah membenciku, benar-benar benar mengganggu fokusku dalam bekerja.

"San? "

"Rengoku-san? " suara Kochou memecah lamunanku.

"Nampaknya kau tengah memikirkan sesuatu, aku tidak tau apa yang terjadi antara kalian, tapi kalau kau macam-macam dengan anak-anak penghuni kediaman kupu-kupu..." Kochou menggantung senyumnya.

"Racun bunga wisteria bukan satu-satunya keahlianku" sambungnya lagi.

Ia gadis yang berbakat sekaligus mengerikan, bakatnya lah yang mengerikan, gelar Hashira untuknya adalah sesuatu yang sangat pantas.

"Maaf merepotkanmu! Tempo hari tentang permintaan ke nak Aoi itu, dan (Name) benar-benar membantuku, Ayah dan Senjurou bahkan aku tertolong" ku berterimakasih.

Benar juga, kalau dipikir lagi aku bisa bertemu (Name) karna ia bagian dari kediaman kupu-kupu milik Kochou. Jika Aoi memenuhi permintaan itu, dan jika Oyakata-sama tidak memintaku menemaninya mengembalikan Yuma, mungkin perasaan menyenangkan seperti ini takkan pernah ada dalam hidupku.

"Entah mengapa aku merasa ada sesuatu yang telah terjadi diantara kalian, Rengoku-san, kau terlihat berbeda tiap kali menanyakan (Name), aku tak bermaksud mencampuri urusan kalian, tapi apapun yang tengah terjadi antara kalian, kuharap akan berjalan lancar, yang terbaik" Kochou tersenyum.

Kurasa instingnya begitu tajam, padahal aku tak memberitahu apapun padanya.

"Kochou! Bagaimana kau tau? " tanyaku.

"Aku tidak mengerti, apa kau sadar atau benar-benar berlagak bodoh! Tapi mengingatmu terus menatap kediaman kupu-kupu, dan mondar-mandir tak jelas, mana bisa aku tidak sadar" balasnya, memanggilku bodoh, benar-benar seorang wanita beracun.

Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang