"Shinobu-san! Aku berangkat! " pamitmu.
Menemukan wanita itu terlelap di meja nya, berkutat bersama puluhan wadah kaca dan tumpukan kertas statistik.
"Shinobu-san! Shinobu-san! Kau bisa demam tidur di tempat seperti ini! " kau mencoba membangunkannya.
Namun nihil, hanya deru nafas tenang miliknya yang kau dapat, teh Chamomile itu benar bekerja.
Kau mengamit tiga buah selimut pasien dari lemari penyimpanan, dan menutupi tubuh kecilnya yang telah nyaman bermain di alam mimpi.
"Tidur lah dengan nyenyak Shinobu-san" ujarmu, meninggalkannya yang baru kembali dari misi pagi ini.
Memastikan jendela telah tertutup rapat hingga takkan ada hawa dingin yang bisa masuk, kau segera pergi.
Ada tempat yang akan kau tuju, menjawab rasa penasaran yang semalaman mengganggu lelap mu.
"Apapun yang terjadi nanti! Aku tidak akan merubah perasaanku! Bahkan jika itu memang Ibu, akan ku katakan terus terang padanya bahwa aku bisa hidup sendirian!" Memantapkan hati kau melangkah pergi dari kediaman ini.
---***---
"J-Jadi ini penguasa daratan itu!? " Inosuke menatap tak percaya sebuah transportasi berbahan dasar besi dan baja, yang berbentuk panjang dan bersuara mengerikan.
Baginya benda itu terlihat seperti ular raksasa, melebihi ular terbesar yang pernah ia temui di gunung tempatnya berasal.
"Kalian jangan membangunkannya yah sialan! " pekiknya, menjauh perlahan.
"Apa yang kau lakukan babi hutan!!! Kembali kesini!" cegah Zenitsu.
"Tanjirou! Katakan sesuatu padanya!" pinta bocah kuning itu.
"Inosuke hentikan! Benda ini mungkin dewa pelindung daerah ini"
Yang di panggil, masih menatap benda itu takjub.
"Kau juga! Dasar kampungan!" pekik Zenitsu, menampar pipi Tanjirou.
"Dengar yah! Ini namanya kereta uap! Transportasi yang akan membawa kita ke misi selanjutnya! Berhentilah bermain-main dan bersikap kampungan kalian membuatku merasa malu! " jelasnya, hampir menangis pasrah.
Kereta api berbunyi, tanda keberangkatan tak lama lagi.
Inosuke terlonjak kaget mendengar suara siulan keras itu, sampai mengeluarkan kedua katananya.
"Ia bangun! Kalian terlalu berisik sampai ia bangun! Sialan! " teriaknya tak kalah keras.
"Inosuke tenanglah! " pinta Tanjirou.
"Hei!! Yang disana! Apa yang kalian lakukan!? " seorang petugas kereta api berteriak menghampiri mereka.
"Apa itu sebuah pedang!? Heiii!! " teriaknya lagi, semakin mendekat.
"Inilah kenapa aku tak mau bersama kalian! Kabur! Ayo lari!" ia mengamit lengan Inosuke, yang masih bersih keras memotong kereta itu dengan pedangnya.
Tanjirou ikut membantu membawa manusia bar-bar yang benar-benar tak peduli apapun selain hasrat bertarung miliknya.
"Huftt! Huftt! Apa ia masih mengejar? " tanya Zenitsu mengatur nafasnya.
"Cih lemah! " celetuk Inosuke, membuat pria itu hampir memukul kepalanya babinya.
"Sepertinya kita harus menyembunyikan Nichirin kita" saran Tanjirou.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.
Fiksi Penggemar"Aku pasti!!! " "Aku pasti akan menggunakan kekuatan ini untuk menyelamatkan kalian!!!!" "Karna itu! Menikahlah denganku!!" Kimetsu no Yaiba || Taiyo no Hanayome || Sun Wife. Tanjirou X Reader x Pillar Pernikahan itu menjiji...