Tanjirou telah mempertingatkan mu untuk berlindung.
Namun kau tak bisa diam, ketika Rengoku tak mau bangun.Sementara pria itu masih mencekik seorang gadis di depannya.
"Kyoujurou! Kyoujurou! " kau terus menepuk pipinya kasar.
Ia tak kunjung bangun.
"Kyoujurou! Lawanlah! Siapapun yang kau lihat di mimpi itu! Siapapun itu! Hanya ilusi!" tak menyerah kau terus memberinya sugesti.
Ia mungkin bertemu mendiang ibunya disana, namun bagaimana pun juga ia harus segera bangun.
Ia harus menghadapi kenyataan sepahit apapun rasanya.
"Hmppp! Hmmmpp! " Nezuko datang membakar tali yang melilit lengan Rengoku.
Didahului oleh Inosuke yang mulai memotong apapun yang menghalangi jalannya.
Dan Zenitsu yang terlelap.
Tak butuh waktu lama, Rengoku sadar. Genangan air mata menumpuk di sudut matanya, nafasnya menderu seolah tenggelam di kedalaman laut kenangan.
"Kyoujurou? Kau baik-baik saja?" tatar mu tak mau berhenti khawatir.
Ia memelukmu erat, lengannya gemetar. Bukan gentar, tak juga ketakutan.
Ia merindu...
Sosok seorang Ibu yang hadir dalam mimpinya seolah wanita itu tak pernah meninggalkan keluarga kecil mereka.
Kau mencengkram punggung Haorinya.
"Dengar Kyoujurou! Kau pasti merindukannya! Itu wajar dan aku takkan menyalahkanmu" diam, kau menatap para penumpang yang telah sepenuhnya bangun, dan ketakutan.
Mereka melindungi orang terkasih, beberapa cedera disana-sini. Inosuke, Zenitsu dan Nezuko mencoba membantu sebisa mereka.
Kerusakan di beberapa bagian kereta tak terelakkan.
"Ia telah tiada! Kau melupakan rasa sakit itu! Berpaling padanya dan mencoba tegar untuk yang lainnya, jadi kini perasaan mu meluap, tumpah ruah, kau punya aku sekarang! Aku akan mendengarkan tangis mu semalaman nanti! Namun kali ini, kumohon! Selamatkan mereka"
"Jika tidak, akan ada lebih banyak orang yang kehilangan tanpa sempat mengucapkan selamat tinggal! " teriakmu melengking.
Air mata tak dapat ku bendung lagi.
Kyoujurou bangkit, tubuhnya tak lagi gemetar dan tatapannya tajam. Pedang merah nya memantulkan kilauan.
Amarah dan semangatnya membara, melebur menjadi satu.
Crasssshhhm...
Ia memotong lantai kereta yang bergerak, mencoba menelanku. Aku bahkan tak sadar bahaya tengah mengintaiku.
"Terimakasih (Name)! Darahku meluap-luap, aku bersyukur memilikimu disisiku"
Kau sadar, kini Rengoku terlihat lebih tampan dari hari-hari yang lalu.
Kau menekan dadamu perih, ada perasaan aneh disana. Perasaan asing yang bertamu dan tak ada niatan untuk pergi.
"Berlindung! " Rengoku meloncat, memunggungimu dan membelah tubuh Enmu yang telah menyatu dengan kereta.
"Jangan jauh-jauh dariku (Name)! " pintanya, disibukkan oleh Enmu, hingga tak dapat menatapmu.
Kau berdiri, teguh. Tanpa ada rasa takut akan kematian, tak gentar kau maju. Mendekap Rengoku dari belakang kau berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.
Fanfiction"Aku pasti!!! " "Aku pasti akan menggunakan kekuatan ini untuk menyelamatkan kalian!!!!" "Karna itu! Menikahlah denganku!!" Kimetsu no Yaiba || Taiyo no Hanayome || Sun Wife. Tanjirou X Reader x Pillar Pernikahan itu menjiji...