Aku berada di bawah alama sadar Muichirou, tempat itu memiliki kabut yang sangat tebal, menyesatkan jalan dimana aku akan pergi.
"Jangan menentang ucapan Oyakata-sama" aku mendengar ketukan batu.
Sontak seperti tengah dituntun, yakin kakiku melangkah mantap mengikuti arah suara itu.
Visualnya makin jadi tatkala aku semakin melangkah pergi, meskipun masih disertai para kabut tipis, tapi aku tau ini adalah kediaman Oyakata-sama di markas Kisatsutai.
"Hahhhh! Apa katamu!?" Aku melihat diriku sendiri, siap menerjang kawanan Hashira didepanku.
Niat hatiku untuk menghentikan kebodohannya, tapi Oyakata-sama sudah menghentikannya.
"Ini..." Ucapku pada hampa.
Latar tempat ku berputar dengan cepat, berlatarkan sore yang indah di depan pintu masuk kediaman kupu-kupu, aku mengucapkan perpisahan pada Rengoku.
Tidak salah lagi, ini adalah masa lalu.
Dari kejauhan, aku melihat Muichirou yang tak sengaja menjumpai kedua insan itu. Namun nampaknya ia tak berniat untuk menegur sapa keduanya.
"Kenapa? Kenapa sampai ingatan yang ini juga di perlihatkan"
Langit seolah padam, memutus kejadian dengan tiba-tiba.
"Cinta?" Kalimat itu terdengar menggema di ruangan gelap ini.
Kali ini kau diperlihatkan Muichirou yang duduk di teras kediaman Rengoku. Melihat ia membawa pedang Nichirinnya kemungkinan besar dirinya sedang ada perlu.
"Benar! Nampaknya aku mencintainya, (Name)"
"T-tunggu! Kyoujurou! Bukankah kau berjanji untuk tidak-" tanganmu hanya melewati mereka berdua begitu saja, menembus apapun yang nyata di ingatan itu, seolah kau tidak pernah ada.
"Dewi jadi-jadian itu?" Timpal Muichirou.
"Tidak sopan memanggilnya Dewi jadi-jadian, aku sudah melihat nya sendiri! Kebaikan itu, dia pasti asli"
Muichirou meninggalkan kediaman pilar Api ketika urusannya sudah selesai, ia menggumamkan kalimat cinta yang terdengar begitu hampa.
Aku tak bergeming ketika latar berubah kembali menjadi hutan yang asri, sabar ku tunggu, dua orang yang ku nanti telah tiba.
Itu adalah aku dan seperti yang kuduga, pria yang mengawalku saat pengelihatan ku hilang sementara adalah Muichirou.
Ulu hatiku nyeri rasanya, dan rasa itu semakin kuat tatkala aku menyelamatkannya dari teknik darah iblis Gyokko.
Darahku berdesir cepat, mengetahui tindakan nekatku sendiri. Kala itu aku tidak bisa memikirkan apapun selain menyelamatkan Muichirou, logikaku dipaksa mati, bersama belenggu panik aku masih bisa bergerak untuk menikam rasa takutku hingga mati.
Tanganku merengkuh kepala mungil Muichirou, membiarkan bibir kami bertemu, dan dari sana aku bisa memberikan udara yang telah ku simpan sebelum nya.
Menyusupi kabut lebih dalam aku menemukan kilas balik tentang nya dan Yuichirou, tentang bagaimana ia ditinggalkan sendirian.
Disini di guguran daun Ginko yang menguning secerah mentari, aku dan Muichirou bertatapan. Entah apa yang ada di benak Muichirou.
"Aku menatapnya hanya untuk memberi dirinya keberanian melangkah, menghadapi ingatan nya"
Diriku yang saat ini rasanya masih belum juga mengerti, bagaimana dia bisa jatuh cinta pada seseorang seperti aku.
"Pertemuan kita sangat buruk, aku menaruh kesan yang buruk padamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.
Fanfiction"Aku pasti!!! " "Aku pasti akan menggunakan kekuatan ini untuk menyelamatkan kalian!!!!" "Karna itu! Menikahlah denganku!!" Kimetsu no Yaiba || Taiyo no Hanayome || Sun Wife. Tanjirou X Reader x Pillar Pernikahan itu menjiji...