64.5 Anak-Anak Tuhan

170 22 5
                                    

KRINCING!!

KRINCINGGG!!

PROKK!

PROKK!

"(Name)-sama! Biarkan misi ini berjalan lancar"

"(Name)-sama! Tolong naikkan gajiku!"

"Jika misi kali ini aku bisa kembali pulang dengan selamat, biarkan aku menikahi Satoko-san, kumohon (Name)-sama, biarkan kami bersatu dalam ikatan pernikahan"

"Oii yang terakhir! Jangan meminta hal yang tidak-tidak! Apa kau tau permaintaan mu itu bisa menjadi pemicu!"

Di hari yang cerah itu kau berlarian, meninggalkan gagang sapumu dan mencengkram kerah seorang Kisatsutai yang peringkatnya tak kau ketahui itu.

Dua orang teman nya mundur beberapa langkah, terkejut dengan serangan tiba-tiba, benar tiba-tiba, tiba-tiba diterkam seorang Miko kuil ini.

"A-ada apa? Kenapa tiba-tiba menyerangku?" Tanyanya linglung.

"Oh! Ah! Tidak bukan apa-apa" kau melepaskan cengkraman mu, berbalik memungut sapu dan kembali membersihkan halaman kuil yang di kotori oleh dedaunan.

"Apa kalian akan tetap disini? Kalian mengotori halaman kuilnya! Lagipula ada apa dengan kalian semua ini! Kenapa banyak sekali berdatangan ke kuil ini, setiap hari tidak berhenti-henti, berisik sekali kudengar nya" ocehmu.

"Berisik?" Tanyanya.

"Kami kemari untuk berdoa pada (Name)-sama"

"Itu benar, apa benar berisik disini? Di tempat setenang ini? Kuil ini ada di barak paling ujung dari wilayah kekuasaan Oyakata-sama loh? Ini ada di kaki bukit, tempat ini menjadi tempat paling tenang sekaligus paling terkucilkan, apa benar seberisik itu?"

"Lagipula kau ini kan Miko kuil ini, kenapa begitu tidak suka dengan kedatangan kami"

"Doa kalian itu! Semuanya berisik, baik para Kakushi maupun Kisatsutai, semuanya berisik sekali" balasmu.

"Itu tidak mungkin, habisnya kami berdoa di dalam hati" pria lainnya menjawab.

"B-benar juga, yah mmmm maksudku-"

"Oh iya ngomong-ngomong kenapa kalian menghabiskan waktu pergi ke kuil ini? Seperti yang kau katakan tempat ini paling ujung kekuasaan Oyakata-sama kan?" Kau berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Apa maksudmu? Tentu saja kami ingin meminta perlindungan (Name)-sama,  beliau adalah dewa pelindung para petarung, para pejuang, beliau adalah dewa yang keluarga Oyakata-sama sembah, (Name)-sama melindungi keluarga Oyakata-sama sejak berabad abad lamanya, Oyakata-sama sangat menyayangkan kenyataan bahwa ia baru bisa membuat kuil ini untuk digunakan secara umum"

"Lagipula kami menjalani pekerjaan yang berbahaya, tentu saja kami ingin meminta perlindungan, dan jikapun kami harus pulang hanya membawa nama untuk dikenang saja, setidaknya kami berharap mendapat tempat di sisi (Name)-sama di Takamagahara " anak lainnya menjawab sendu.

Penjelasan mereka mengucilkan hati kecil mu, kau meremas gagang sapu itu, tertawa satir dengan rentetan kebohongan Kagaya, apanya yang dewa Ubuyashiki? Apanya yang sudah berabad-abad.

"Kalau begitu kalian bisa mengambil ini" kau menarik tiga lebar kertas yang telah dilipat rapih.

"Apa ini?"

"Ini jimat dari kuil ini"

"Kenapa bentuknya jelek sekali" ucap satu dari mereka.

"Tch! Yang satu ini dibuat special dengan extra perlindungan"

Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang