Kau benar-benar berharap bisa mempertemukan kembali ayah dan anak ini. Meskipun ia belum bisa berbicara, pasti ia merindukan keluarganya.
Itulah harapan yang membawa mu sejauh ini.
Jauh sekali...
100 tahun lamanya untuk sampai di tempat ini...
Masa lalu...
Namun,
"BAWA PERGI BOCAH ITU! AKU TAK INGIN MELIHAT PEMBUNUH ISTRI KU ADA DISINI! " pekiknya seorang pria berusia kira-kira 30 tahunan, mengusirmu.
Suara nya kini pasti telah sampai ke pekarangan rumah, mengejutkan beberapa pelayan yang bekerja mengabdikan diri di kediaman besar ini.
Kalian baru saja sampai beberapa waktu yang lalu, setelah bertanya kesana-kemari kediaman Satoru, nama keluarga Yuma.
Dan yang tengah berdiri di hadapan kalian ini adalah, kepala keluarga Satoru, Satoru Akihito, ayah kandung dari Satoru Yuma, bayi yang kau temukan hampir mati menjadi santapan iblis di gunung.
Pria ini menginjak-injak harapan yang telah kau bangun berhari-hari.
Bukan! Bukan itu masalah utamanya.Ia telah membuang Yuma.
"Apa yang anda katakan! Ini anak anda! Apa anda berniat membuangnya dan menjadikannya yatim piatu? " tanyamu sarkas.
Kenangan buruk kembali, memaksamu mengingatnya hanya dengan berhadapan dengan tua bangka keji ini.
"Ini tak ada hubungannya dengan mu! Ia seorang pembunuh tak taukah kau akan hal itu!" ia melempar mangkuk berisi sarapan yang telah disediakan pelayan keluarga Satoru tepat mengenai kakimu.
Panas melepuh bubur itu membasahi kaus kaki mu, seolah membakar permukaan kakimu secara perlahan dan menyakitkan.
Rengoku telah berusaha menarikmu pergi dari tempat ini, namun kau tetap setia berdiri, tak gentar menghadapi amarah pria itu.
"Andai saja istriku tak sedang mengandungnya! Aku bisa membawa nya bepergian bersamaku, dan tak meninggalkannya di desa itu! Desa yang berada dikaki gunung itu! Itu semua karna salahnya! Karna ia berada di kandungan istriku! " pria itu terus memaki Yuma.
Yuma seolah mengerti, usianya bahkan belum genap dua bulan. Namun tangisnya mengiris hati, seolah paham bahwa Ibunda tercinta telah pergi dari sisinya. Rengoku maju, garis wajahnya mengeras.
"Itu terlalu berlebihan-"
Amarah terpancar jelas dari seluruh tubuhnya.
"Rengoku-san! Kumohon bawa Yuma sebentar! " kau menghentikannya, dan menyerahkan bayi itu.
"Coba katakan sekali lagi! Katakan sekali lagi tentang Yuma" pintamu.
"Bocah sialan itu-"
Kau berlari, berniat menamparnya kuat-kuat. Namun ia mengelak dariku begitu cepat, nampaknya refleksnya ketika menjadi pemburu iblis bukan main-main.
Tangannya mengunci kedua tanganmu, Rengoku menatap mu khawatir seolah bingung ingin mengaman kan Yuma dari benda-benda yang dilempar pria itu atau menolongmu.
"Ia hanya sebuah petaka bagi keluarga kami, kedatangannya adalah sebuah kutukan! " sambungnya lagi.
Kau naik pitam, dengan menahan nafas di sekitar diaghfraghma mu kau kumpulkan kekuatan mu di sekitar perut.
Brakkk...
Dalam satu gerakan kau membanting tubuh yang jauh lebih besar darimu itu kelantai. Buru-buru kau menindihnya, kedua tanganmu terkepal kuat-kuat dan menghantam wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.
Fanfiction"Aku pasti!!! " "Aku pasti akan menggunakan kekuatan ini untuk menyelamatkan kalian!!!!" "Karna itu! Menikahlah denganku!!" Kimetsu no Yaiba || Taiyo no Hanayome || Sun Wife. Tanjirou X Reader x Pillar Pernikahan itu menjiji...