40. Daun di Bawah Purnama.

1.2K 167 27
                                    

Aku menyelesaikan mandiku, Kanroji-san telah pergi mendahului ku. Sendirian ku nikmati pemandian, tak terlalu buruk.

Namun hari semakin malam, dan tak bisa ku pungkiri aku sedikit ketakutan. Biarpun dikatakan ini adalah tempat ter aman yang tak seorang Iblis pun tau.

Aku masih meragukan hal itu, selama perjalanan ku menemui para Iblis, mereka selalu mengatakan aku memiliki aroma lain dari pada manusia lain.

Belum dipastikan apa aku ini pemilik Marechi atau bukan. Perihal masalah ini, belum ada seorang pun yang kuberitahu.

Langkahku terhenti, larut dalam pikiran ku, aku tersesat. Suara-suara pepohonan yang daunnya tertiup angin, kutebak sekarang ini aku tengah berada di hutan. Panik melanda ku.

Dari mana asalku? Bagaimana bisa aku masuk ke hutan belantara seperti ini?

Meraba tanah, Jejak kaki ku tak ku temui, keringnya tanah hutan ini, tak meninggalkan sedikitpun jejak kaki. Membuatku semakin larut dalam ketakutan.

Bagaimana jika bukan hanya aku yang ada di hutan ini melainkan harimau atau hewan buas lainnya?

Gemerisik dedaunan semak membuat ku berjengat kaget, keringat dingin bercucuran, ku cari tempat persembunyian.

Ketakutan menutupi sisa logika ku, dihutan ini tak satupun tempat bisa menyembunyikanku. Hewan pemangsa memiliki insting dan pendeteksi panas.

Tidak ada Nichirin, tidak ada kertas mantra, hanya pakaian kotor dan sebuah titipan dari Shinobu-san yang kutenteng di dalam buntelan kain bawaanku.

SREKKK...

SREKKK...

Suara itu kian mendekat, ketakutanku semakin menjadi.

"ME- MENJAUH DARIKU! " pekikku, melempar bawaanku.

Berbalik aku berlari begitu kencang, obi yang tak terpasang dengan erat itu melonggar, menyeret kimono ku hingga jatuh aku bersimpuh.

Bibir ku meringis, ku dapati kakiku sakit terkilir.

"Baru saja luka ku sembuh! " cicitku, menahan ngilu.

Aku merangkak, kutemui kaki seseorang berada di depanku. Lancang kuraba betis, perut, hingga wajahnya, biarpun aku tak bisa melihat, tapi aku tau ia tengah membungkuk,  tepat di hadapanku. 

Memproses keadaan ini, pikiran ku seolah tersengat. Buru-buru aku menjauhkan diri, menutup rapat kimonoku yang terbuka.

"Si-siapa? "

Aku merasa ia terus menatapku, surai nya panjang.  masih tak habis pikir, ada apa dengan dirinya? Orang mesum?  Hantu? Atau jangan jangan iblis?

"Oh! " ia memekik, membuatku semakin ketakutan, apa ia benar-benar akan berbuat jahat padaku?

"Kau ini yang bersama Oyakata-sama! Si gadis tak berguna dari masa depan" ucapannya tak tanggung-tanggung menusuk hatiku.

"Tunggu sebentar! Apa maksud mu dengan gadis tak berguna! Kau ini sebenarnya siapa? " marah ku.  

"Aku tidak ingat namamu, tapi aku ingat kau ini gadis yang tidak berguna" ujarnya memancing kembali amarah ku.

"Kau ini! Kau ada dendam apa sebenarnya denganku huh!? " ku gapai bahunya, penasaran mengapa ia begitu tidak sopan dengan ku.

Namun ia menhindar, begitu lentur dan cepat. Membiarkanku jatuh tengkurap. 

Tangannya mencengkram lengan ku, ekspresi nya berubah, sikap siaga miliknya membuatku kedinginan, bak di kelilingi kabut kebingungan.

Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang