Aku mulai melihat kilas balik masa lalu, apa ajal ku sudah dekat?
Entahlah...
Namun kilas balik itu begitu cepat, tak ada yang begitu berharga dalam hidupku.
Yang ku lihat hanyalah seorang gadis yang tak peduli dengan sekitarnya, ia begitu cepat melupakan, ia begitu cepat pasrah dan mengalah.
Hingga di sepanjang kehidupannya, yang ia dapatkan hanyalah kekosongan.
Dan dia adalah aku...
Kehidupanku begitu singkat, apa aku tak bisa mengolah emosi dengan baik? Hingga rasanya hidup yang harusnya menyakitkan tak terasa menyakitnya.
Orang bilang hidup adalah perjuangan, namun slama ini aku hanya mengikuti kemana takdir akan membawaku.
Tak memiliki orang tua...
Di cemoh...
Direndahkan...Hanya meninggalkan luka yang cepat sekali ku lupakan.
Entah berlaga sok kuat, atau memang terlalu malas memikirkan rasa sakit itu, aku berpaling dan tak lagi mengungkit-ungkit nya.
Menutup rapat dalam kenangan lama seorang (Full Name) dan terus menjalani hidup seperti biasa.
Namun aku harusnya tau...
Bahwa dari awal mungkin aku bukanlah seorang manusia. Tidak ada manusia yang bisa mengabaikan rasa sakit mereka dan terus hidup berlagak kuat tanpa pernah menangisi perih itu.
Aku mungkin tak memiliki hati...
Beberapa waktu yang lalu aku bangun di tempat ini, ruang gelap tak berujung dengan aku satu-satunya penghuni tempat ini.
Cahaya mengelilingiku, namun tak membuatku tenang di kelilingi kegelapan ini. Seolah aku adalah santapan utama sang kegelapan.
Tangan-tangan muncul dari permukaan tanah dan dinding, menggenggam pergelangan kaki dan menarikku ke dalam tempat yang kutau takkan ada cahaya yang bisa menggapainya.
"Kita para dewa, ketika tiba waktunya menghilang, kita takkan pergi kemanapun! Tidak ke surga maupun neraka! Hanya akan ada tempat antah berantah yang menyedihkan menunggu kita! "
Ucapan Yaboku, kembali terngiang-ngiang di kepalaku.
"Tidak dimanapun? Tidak di surga untuk menemui Kyoujurou, tidak di neraka, hanya akan ada kekosongan yang menungguku? " ucapku.
Aku pantas...
Aku pantas mendapatkan ini, aku yang begitu lemah dan tak dapat melindungi siapapun ini. Bukannya tak dibutuhkan oleh siapapun?
Amaterasu-san biasanya akan muncul disaat-saat genting seperti ini, namun nyata nya ia tak datang. Sinar mentari miliknya tak dapat menyinari tempat ini.
Karna mungkin, tempat ini adalah milikku sendiri, ini adalah Quantum kesadaranku sendiri, berbeda dari apa yang kubayangkan. Jadi...
Yang membentuk kepribadian ku adalah kegelapan, bukan cahaya.
Tidak akan ada yang bisa datang dan menyelamatkan ku...
"(Name)-san! " tersentak, aku meratap.
Menatap langit-langit yang pemandangannya sama gelap.
Hanya sekali, hanya sekali suara itu memanggil namaku.
Apa yang kupikirkan!? Aku hampir saja menyerah! Ini bukan aku! Masa laluku tidak ada hubungannya dengan ini.
Hari-hari yang lalu akan selalu menjadi kenangan, kegelapan membentuk kepribadian ku. Namun aku yang sekarang bisa memilih...
Aku bisa mati sebagai pahlawan, atau mati di bawah sinar mentari. Tapi aku tak mau di tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu no Yaiba X Reader || Taiyo no Hanayome || Sun Wife.
Fanfiction"Aku pasti!!! " "Aku pasti akan menggunakan kekuatan ini untuk menyelamatkan kalian!!!!" "Karna itu! Menikahlah denganku!!" Kimetsu no Yaiba || Taiyo no Hanayome || Sun Wife. Tanjirou X Reader x Pillar Pernikahan itu menjiji...