~ " Kau pikir aku ngebabu di sini !!" ~[ " Kau lupa, atau...sengaja membuanganya" sindir Seungcheol.
" I-itu..."
" Saya tidak mau tahu, kembali kan kemeja saya dalam keadaan bersih, atau denda seratus juta". ].
.
.
.
" Ini pemerasan, tuan Seungcheol" protes Jeonghan, wajah nya tidak lagi ramah, ia menatap Seungcheol tajam.
" Bawa kembali kemeja saya, atau pergi dari kantor saya sekarang juga" ancam Seungcheol tenang dan dingin.
Jeonghan memejamkan matanya perlahan dan mengatur nafasnya, agar tidak terlihat memburu.
' Tidak! Aku tidak mau jadi anak terbuang ' pikirnya kalut.
Dan bodoh nya, dia lupa di mana kemeja sialan itu berada.
Seungcheol masih setia menatap objek di depannya, dia sangat menikmati wajah panik Jeonghan.
Kakinya yang bergerak-gerak pelan, dengan tangan saling bertaut, wajahnya menunduk sambil menggigit bibir tipisnya. Sangat seksi, apa rasanya jika dia yang menggigit bibir mungil itu.
Eh!
Sadarlah Seungcheol, sadar! Lihatlah penampilan nya, berantakan sekali. Rambut nya berantakan seperti habis diterjang angin topan, dasi yang miring juga kemeja nya mengintip keluar sebelah. Iish, jauh sekali dari kata sempurna, membuatnya gatal ingin memasukan kemeja itu ke celananya.
Jangan modus Cheol!.
" Bawa kemeja saya besok! Sekarang bersihkan tempat ini dari debu. Seokmin akan memberimu arahan nanti".
Tidak ingin fantasinya terus menari karena sosok di depannya, Seungcheol memilih pergi meninggalkan Jeonghan yang masih berdiri kaku seperti patung Liberty.
Sampai detik kemudian...,
" SEUNG_ KEPARAT_ CHEOOOOLL!!"
.
.
.
Seungcheol tersenyum tipis saat mendengar umpatan dari dalam kantornya, dia menatap kedua karyawan nya yang sedang berdiri mematung. mereka menatapnya dengan tatapan aneh.
Tentu saja, siapa juga yang akan tersenyum senang saat dirinya sendiri di umpat seperti itu. Apalagi ini yang mengumpat karyawan baru_terlambat pula!.
Tapi, bukan hanya itu saja yang membuat keduanya diam. Mereka terpaku saat melihat Seungcheol tersenyum. Bukan senyum dingin, bukan senyum sinis, juga bukan senyum menyeringai garang. Melainkan senyum yang hangat dan tulus.
Jangan heran, julukan Seungcheol di kantornya adalah Bos Killer, yang galaknya minta ampun. Dia tidak segan menghukum karyawannya yang lalai, Seungcheol ingin pekerjaan nya selalu sempurna, di kerjakan dengan cepat dan rapi.
Karena itu lah, banyak karyawan yang takut padanya, di tambah lagi dengan karakternya yang dingin dan datar.
" Seokmin, tolong kasih arahan karyawan baru itu. Saya akan rapat dan kembali setelah makan siang" Ujar Seungcheol kepada pria tinggi yang menjemput Jeonghan tadi.
" Baik, pak" sahut Seokmin.
" Jihyo, kau sudah siapkan presentasinya?" tanya nya beralih kepada wanita cantik itu.
" Eh, i-iya sudah pak, saya akan membawanya!" Jihyo menjawab dengan gugup, karena dia masih dalam mode melamun.
" Fokus Jihyo, saya tidak suka karyawan yang bodoh" tegur Seungcheol, kembali ke habitat awalnya. Dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Killer Bikin Ngiler
RomanceKetika seorang Yoon jeonghan sang dewa pemalas, harus keluar dari zona nyaman nya sebagai pengangguran sejati, dan bekerja dengan seorang Bos yang berdisiplin garis keras. karena tuntutan dari sang ibu tercinta yang ia sebut 'Penyihir licik'. Kalau...