BKBN 13

929 69 2
                                    


~ "__Cheonsa? Apa itu nama panggilan baru Jeonghan?" ~


[ Bukan Yoon Jeonghan namanya kalau tidak balas dendam, dia dengan sengaja memporak porandakan isi lemari pakaian Seungcheol yang katanya, harga semua pakaian nya lebih dari seratus juta.

" Makan tuh seratus juta!" Smirk nya ]

.

.

.

Jeonghan berjalan di samping Seungcheol dengan menghela nafas berkali-kali, tentu saja karena kedatangan nya yang bersama Seungcheol menghebohkan seluruh penghuni perusahaan.

Suara bisik-bisik dan berbagai tatapan aneh, mengarah padanya, ada yang menatap nya takjub karena seorang karyawan baru yang belum ada seminggu bekerja sudah berani datang bersama CEO tampan mereka. Bahkan mereka datang dengan mobil Seungcheol.

Tapi, ada juga yang menatap nya iri dan penuh kebencian. Karena kedekatan nya menjadi ancaman bagi mereka untuk mendapatkan Seungcheol. Meskipun bos mereka seperti kulkas 1000 pintu, tapi mereka masih berharap bisa mencair kan nya.

" Cheonsa!"

Jeonghan menghempaskan nafas nya dengan kasar. Dia melupakan si buaya parit juga bekerja di sini. Perusak mood nya.

" Pagi, pak!" Sapa Mingyu kepada Seungcheol sambil tersenyum cerah secerah pagi ini. Dia semakin semangat berangkat kerja karena akan bertemu dengan Cheonsa nya. Jangan tanya wajah Seungcheol seperti apa, tentu nya semakin datar dan dingin.

" Hmm" jawab nya singkat, mata nya fokus ke angka yang ada di atas pintu lift. ' Ck, lama sekali sih turunnya' Umpat nya dalam hati.

" Cheonsa kau sudah sarapan?" Tanya Mingyu lembut. Ia menatap Jeonghan yang hanya diam, bukan karena malas menjawab pertanyaan dari Mingyu, tapi dia sedang berpikir kalau sebenarnya dia memang belum sarapan. Tadi saat berada di apart, si Seung_keparat_cheol itu bahkan tidak membuatkan kopi hangat untuk nya. ' Dasar pelit, pantas kaya raya, orang kurang beramal' rutuknya.

" Mau sarapan denganku?" Lanjut Mingyu, Seungcheol mendelikan matanya ke arah Mingyu. ' Ada apa dengan nya?' Mingyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, melihat tatapan intens dari Seungcheol.

" Boleh, tapi kamu yang traktir, kebetulan aku sangat lapar" jawab Jeonghan dengan cepat. Melihat ekspresi tidak bersahabat Seungcheol bisa di pastikan kalau bos nya tidak akan mengijinkan nya, makanya dia langsung menyetujui ajakan si buaya parit ini, sebelum Seungcheol buka suara. Karena keputusan bos killer ini mutlak.

Mingyu melebarkan senyum nya. Umpan nya di makan.

" Sesuai keinginan mu, Cheonsa" Mingyu membungkukkan badannya dengan sebelah tangan dia simpan di dada, layaknya seorang pangeran yang mengajak tuan putri pergi. Seungcheol dan Jeonghan memutar matanya jengah dengan kelakuan pria manis ini.

" Boleh kan pak, tadi saat di apart__"

" Terserah kau saja, asal jangan terlambat ke ruangan ku" potong Seungcheol cepat, dia tidak mau Mingyu dan karyawan lain nya tahu kalau Jeonghan tidur di apartement nya. Bakal jadi gosip besar nanti. Beruntung pintu lift terbuka, dan tanpa banyak bicara lagi dia masuk kedalam, sebelum Mingyu bertanya.

" Kau mau sarapan apa, Cheonsa?" Kini Mingyu mengalihkan perhatian nya kepada Jeonghan, mereka mulai berjalan ke arah kantin. Dan lagi, Jeonghan mendapat tatapan kagum dan iri dari karyawan lain nya. Tadi berangkat bersama dengan sang CEO, dan sekarang pergi sarapan bersama kepala manager personalia yang sangat tampan dan manis. Mereka tidak tahu saja kalau dia playboy gadungan.

Bos Killer Bikin NgilerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang