BKBN 12

982 67 3
                                    



~ " Mamaaa! Hanniee di culiiiik!!"~



[ " Jeonghan, kau ikut rapat dengan ku nanti malam"

" APA!!"

Bahu Jeonghan merosot saat melihat tatapan datar bos nya. Selamat dari buaya parit, malah di bawa singa mesum. Hilang sudah angan nya menyentuh kasur lembut nan empuk kesayangan nya. ].

.

.

.

Kalau sudah begini, tidak ada yang bisa dia lakukan selain menurut. Hidup nya sudah sial sejak melakukan kesepakatan sesat dengan penyihir licik itu.

Dia sudah lelah menghadapi bos nya yang galak dan suka memerintah, belum lagi permintaan Jihyo untuk memata-matai Seungcheol. Oh ya, ngomong-ngomong soal itu, kemeja keramat nya sudah Jeonghan balikin ke sang empu nya, dan uang nya selamat, meskipun harus jadi stalker dadakan.

Dan sekarang, di tambah lagi dengan kehadiran Kim mingyu yang sangat di hindarinya, bukan apa-apa, jika si buaya parit itu membocorkan rahasia nya kepada teman-teman nya, bahwa dia bekerja jadi babu di sini, hilang sudah wibawa nya sebagai Devil Bunny.

" Hoaaam!"

Jeonghan tidak berhenti menguap, dia masih menunggu Seungcheol yang masih rapat dengan beberapa kolega penting nya. Tidak bisa di pungkiri kalau Seungcheol adalah bos yang hebat, di usia nya yang masih muda, dia sudah sangat mampu memimpin perusahaan yang sangat besar. Bahkan dia berteman baik dengan kalangan atas. Ya, meskipun sikap nya dingin dan datar, tapi mereka sangat menghargai nya.

Belum lagi sosok nya yang tampan, sehingga tidak aneh jika banyak kolega wanita yang mencuri pandang padanya. Ck! Kasihan sekali mereka, sekuat apa pun mereka menggodanya, Seungcheol tetap acuh dan dingin.

Karena bosan, Jeonghan memainkan handphone nya, dia menunggu di meja lain di restaurant mewah itu. Hanya sendiri! Si Seung_keparat_cheol itu hanya menyuruhnya duduk di sini, sedangkan dia asik mengobrol dengan yang lain di meja terpisah.

Entah merasa lelah, atau kadar kemalasan nya semakin menyerang, Jeonghan akhirnya tertidur dengan berbantalkan tangan nya di atas meja.

Entah berapa lama dia tertidur, karena saat bangun dia sudah berada di atas kasur yang super luas dan empuk, melebihi luas kasur nya sendiri. Eeh!

Tunggu! Di mana ini!

Matanya mengerjap lemah, dan__

" MAMAAA! HANNIE DI CULIK, HUUEEEE!!"

Seungcheol membuka pintu kamar itu dengan tergesa-gesa, panik karena ia mendengar suara tangisan dan teriakan di dalam sana. Dan lihatlah, Jeonghan sedang meringkuk di ujung kasur yang luas itu sambil menangis kencang.

" Yaa! Bisa kah kau berhenti menangis! Kau bisa membuat tetangga ku salah paham!" Bentak Seungcheol kesal, mendengar suara yang sangat familiar, Jeonghan mendongakan kepalanya, dan ternyata Seungcheol sudah berdiri di sisi ranjang dengan tatapan super galak.

" Kau yang menculik ku?" Tanya nya polos di iringi isakan kecil, sesekali ia menyedot ingus nya yang keluar karena menangis sejak tadi. Mata nya yang sembab dengan hidung memerah membuat Seungcheol sekuat tenaga menahan rasa gemas nya.

" Cih! Rugi sekali menculik orang pemalas seperti mu" decih Seungcheol malas.

" Trus, kenapa aku ada di sini? Kau tidak mela_"

Bos Killer Bikin NgilerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang