~" YAAK! YOON JEONGHAN, KAU MENYEBAR VIRUS PADAKU!!"~
[ " pastikan dia makan dengan baik, aku akan menemui seseorang" Kata Taehyung.
" Siapa?"
" Seungcheol"
Wajah Taehyung berubah dingin dan datar, rahang nya yang tegas nampak keras. ].
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Jeonghan kembali bekerja setelah tiga hari absen dengan alasan sakit, memang tidak sepenuh nya bohong. Tiga hari ini kepala nya sangat berat karena kebanyakan menangis.
Ya, acara menangis nya dia lanjutkan di apartemen Jisoo, setelah menguras dompet Hyungwon, ia merengek minta di antarkan ke apart nya Jisoo, beruntung Jisoo sedang tidak ada jadwal operasi, hingga dia bisa mengawasi Jeonghan dan menampung air mata yang di tumpahkan sahabat nya itu dengan sabar.
Mereka berteman saat Jeonghan berada di L.A, saat itu Jeonghan melanjutkan sekolah SMA nya di sana, dan kebetulan mereka satu sekolah. Tapi, saat kuliah Jeonghan memutuskan untuk kembali ke korea, sedangkan Jisoo tetap d L.A. Setelah mendapat gelar dokter, baru Jisoo menyusul Jeonghan dan mengelola rumah sakit milik ayah nya.
" Hannie, kau yakin mau bekerja?" Tanya Jisoo cemas, masalah nya wajah Jeonghan masih terlihat pucat, meski matanya tidak sebengkak kemarin.
Jeonghan melahap nasi goreng buatan Jisoo dengan tenang. Ya, dia masih tinggal di rumah Jisoo, itu di karenakan dua orang posesif itu melarang nya pulang ke apartemen nya sendiri. Dia sih senang-senang saja, selain ada yang menyiapkan makanan untuk nya, dia juga tidak perlu cape-cape membereskan rumah. Semua nya Jisoo yang melakukan nya.
" Aku tidak mau berakhir di jalanan, jika si brengsek itu memecatku " Jawab nya cuek, Jisoo menatap nya tidak percaya. " Aku baik-baik saja, Jisoo. Kau sendiri kan yang memeriksa ku, dan kau bilang aku sudah sehat. Tenang lah, aku punya seribu cara agar bisa tidur di kantor orang itu" Lanjut nya meyakinkan Jisoo.
" Baiklah, tapi kalau pusing mu kambuh lagi segera hubungi aku atau Kak Hyungwon" pesan nya dengan pasrah. Jeonghan melayangkan senyum manis nya sambil mengangguk lucu.
" Oke!"
Jisoo membalas senyuman Jeonghan, manis sekali. Jeonghan sangat suka melihat senyuman sahabat nya itu, sangat lembut dan menenangkan. Karena itu Jisoo pilihan kedua nya saat ia merasa terpuruk, Senyum dan suara Jisoo yang lembut sedikit nya bisa mengurangi rasa gelisah nya. Berbeda dengan Hyungwon, dia hanya butuh uang dan pelukan hangat dari si penjilat mesum itu.
' Jahat sekali'__Hyungwon.
" Baiklah, cepat selesaikan sarapan mu, aku akan mengantar mu biar tidak terlambat, kau tidak mau di hukum lagi oleh bos gila mu itu kan?"
Jeonghan mengerucutkan bibirnya yang penuh oleh nasi goreng.
" Padahal aku masih lapar" sungut nya.
" Akan ku kirim makan siang mu nanti, jadi cepat, kita berangkat sekarang" Jisoo beranjak dari kursi nya dan merapikan bekas makan nya di susul oleh Jeonghan yang tentu nya di iringi dengan gerutuan.
" Simpan saja, akan ku cuci nanti pulang kerja" Jisoo menarik tangan Jeonghan dengan sedikit memaksa. Karena memang mereka sudah tidak punya banyak waktu lagi, jarak antara apartemen nya dengan kantor Seungcheol lumayan jauh.
" Siapa juga yang mau nyuci, cukup di kantor si brengsek itu aku jadi babu " omel Jeonghan lalu menatap Jisoo. " Benar ya, nanti kirimin aku ayam pedas!" lanjutnya dengan mata berbinar saat mengatakan makanan kesukaan nya. Gratis pula!. Sementara pria manis itu hanya tersenyum pasrah. ' Dia tidak berubah'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Killer Bikin Ngiler
RomanceKetika seorang Yoon jeonghan sang dewa pemalas, harus keluar dari zona nyaman nya sebagai pengangguran sejati, dan bekerja dengan seorang Bos yang berdisiplin garis keras. karena tuntutan dari sang ibu tercinta yang ia sebut 'Penyihir licik'. Kalau...