~ " Cheonsa, apa kau jadi babu di sini!" ~[ " Belikan saya cappucino panas lagi" sahut Seungcheol dengan wajah cuek nya, tangan Jeonghan mengepal erat. " Oke!" jawabnya di iringi senyum sinis. Lalu ia segera keluar dan menutup pintu dengan membanting nya dengan keras. Tentu saja aksinya itu mengejutkan karyawan yang lain, termasuk Seokmin dan Jihyo.
" Yaa! Kau tidak takut di pecat!" bentak Jihyo sambil berbisik.
" Bodo!" ].
.
.
.
Bukan nya marah, Seungcheol malah terkekeh geli di dalam. Entah apa lagi yang akan dia lakukan di luar, dia sungguh menantikan nya.
Sedangkan Jeonghan, dia mendekati Seokmin yang masih ada di sana.
" Kau benar-benar tidak takut kepala mu di penggal" sindir Jihyo sinis, heran dengan keberanian karyawan baru nya ini. " Takut" Jawab Jeonghan cuek, tapi wajahnya sama sekali tidak menyiratkan rasa takut, melainkan wajah merengut lucu.
" Kalau begitu jaga_"
" Pak Seokmin, apa kau tahu ruang kepala manager personalia?" Jeonghan mengabaikan omelan Jihyo yang terhenti, mata wanita itu mendelik tajam, dia di abaikan lagi. Seokmin meringis melihat perubahan wajah Jihyo yang nampak sedih.
" Kantor kepala manager personalia ada di lantai tujuh" jawab Seokmin.
" Antar aku ke sana, aku malas mencarinya" ujar Jeonghan dengan wajah memelas, tentu saja Seokmin tidak tega, Seungcheol pasti menghukum nya lagi, pikir nya.
" Baik lah, ayo!"
" Tapi, antar aku membeli cappucino pesanan pak Seungcheol dulu ya?" pinta nya lagi, Seokmin menghela nafas panjang, harus nya tadi dia menolak permintaan pria cantik ini. Secara kan kantin nya ada di paling bawah, itu lebih efektif, dari pada beli di kantin atas jika mau ke kantor kepala manager personalia terlebih dahulu. merepotkan.
Sebenarnya ada dua kantin di perusahaan Seungcheol, di atas dan di bawah, tujuan nya untuk mempermudah karyawan yang ada di lantai atas agar tidak terlalu jauh ke kantin, juga untuk mempersingkat waktu istirahat. Seungcheol tidak mau rugi jika karyawan nya telat karena makan siang.
' Dia yang di hukum aku yang repot'_Seokmin
' Aku tidak mau menderita sendirian'_ Jeonghan.
Senyum miring terpatri di wajah Jeonghan, dia melonjak kegirangan di belakang Seokmin.
" Kau yakin mau ke kantin dulu?" tanya Seokmin saat mereka ada di dalam lift.
" Ya, aku lapar, makan sebentar gak apa-apa kan, lagian aku pergi nya dengan mu, jika pak Seungcheol marah kau juga akan ikut di marahi" Jawab Jeonghan santai sambil senyum manis, sangat manis hingga Seokmin takut melihat nya. Jadi ini alasan nya mengajak nya juga, biar ada teman saat di marahi si bos. Hembusan nafas lelah kembali meluncur dari mulut Seokmin.
Mereka keluar dari lift, dan berjalan ke arah kantin, tapi di tengah perjalanan mereka bertemu dengan kurir makanan yang di pesan oleh Seokmin tadi.
" Oh, ya. Ini makanan untuk mu, sebagai hadiah dari pak Seungcheol, karena presentasi buatan mu sangat memuaskan di rapat tadi" Kata Seokmin sambil menyerahkan bingkisan itu pada Jeonghan yang_.
" Tunggu! Apa maksud mu dengan hadiah?" ucap nya sambil memicingkan matanya.
" Sudah ku bilang ini hadiah karena isi presentasi mu di terima dengan baik oleh kolega saat rapat tadi. Berterima kasih lah kepada pak Seungcheol" jelas Seokmin, dia tidak tahu kalau saat ini, wajah Jeonghan sudah memerah menahan geram. ' Jadi dia mengerjai ku".
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Killer Bikin Ngiler
RomanceKetika seorang Yoon jeonghan sang dewa pemalas, harus keluar dari zona nyaman nya sebagai pengangguran sejati, dan bekerja dengan seorang Bos yang berdisiplin garis keras. karena tuntutan dari sang ibu tercinta yang ia sebut 'Penyihir licik'. Kalau...