BKBN 35

735 49 3
                                    

~" __Kita lihat, sejauh mana kau bisa mempengaruhi cucu-cucu ku." ~

[ " Hannie...tidur! Kau sudah melewati batas tidur mu" Potong Joshua membuat Jeonghan kembali cemberut. Dia kan ingin bercerita, tapi melihat wajah galak Joshua membuat nya ciut. Akhirnya dia pergi ke kamar Joshua sambil menggerutu pelan.

Joshua menatap punggung Jeonghan dengan tatapan yang sulit di artikan. ].

¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Mingyu meneguk lagi minuman nya. Dia sangat kecewa kepada kakak dan sahabat nya itu, padahal dia sudah mulai mau menerima Taehyung. Tapi, apa? Ternyata selama ini dia mengirim Jungkook untuk mengawasi nya.

Dulu dia pernah mencurigai mereka, ketika dia mendengar suara kakak nya saat menelfon jungkook waktu itu. Tapi, Jungkook berhasil meyakinkan nya dengan mengatakan kalau dia tidak sengaja bertemu dengan Taehyung.

Brengsek! Ternyata dia di bohongi, padahal dia juga pernah bertanya kepada si pemilik cafe dan membenarkan ucapan Jungkook.

Tunggu!

Itu berarti si pemilik cafe itu pun bekerja sama dengan mereka!.

" Kalau mau mati jangan di sini, kau mencemarkan nama baik club ku."

Mingyu memicingkan mata nya ke arah sosok yang baru saja berbicara sarkas pada nya, seketika matanya melotot lebar.

" Kau...hik! Kau si pemilik cafe itu kan? Yang sudah bersekongkol dengan si pengkhianat sialan itu!" Tuding nya membuat Wonwoo, pria yang berbicara padanya mengernyitkan kening nya.

' Dia mabuk parah rupanya' batin nya.

" Pulang sana bocah!" usir Wonwoo dingin. Dia hendak pergi, tapi Mingyu mencekal lengan nya dengan erat.

" Siapa yang kau panggil bocah!" gertak nya.

" Kau...siapa lagi, menangis dan menghabiskan banyak minuman, bukan kah itu kekanakan," Wonwoo memberikan seringai tipis andalan nya.

" Jangan sembarangan menilai orang jika kau tidak tau apa-apa, bahkan kau pun sangat buruk, berteman dengan pengkhianat!" Tangkas Mingyu sambil berdiri sempoyongan. Wonwoo memutar mata nya malas. Ia menepis tangan Mingyu dengan keras.

" Aku tidak mengerti apa yang kau maksud, jadi berhentilah sebelum aku mengusir mu" Timpal nya dingin. Tapi, rungu nya menangkap kekehan kecil.

" Ya, semua orang memang tidak menginginkan ku di dunia ini...kau benar, aku harus nya mati saja" Cicit Mingyu sambil kembali duduk dan meneguk minuman nya. Wonwoo diam dia lalu ikut duduk di samping Mingyu.

" Kau tahu...bahkan sahabatku sendiri pun mengkhianati ku, hahaha...Segitu gak berguna nya kah aku sampai kakak ku sendiri memata-mataiku seperti itu" Mingyu melanjutkan ocehan nya, tangannya terulur kembali hendak mengambil botol yang kesekian, tapi Wonwoo menjauhkan minuman itu dari jangkauan nya. Mingyu mendelik marah.

" Berikan padaku pengkhianat!." Geram nya.

" Berhenti minum aku tidak mau mengurus mayat mu, payah!" Balas Wonwoo, dia pun segera menghubungi Jungkook dan mengatakan kalau Mingyu di sini.

" Ck, Kenapa semua orang menganggapku payah"

Mingyu menggambar acak meja bar dengan tangan nya, wajah merah nya cemberut.

" Karena kau memang payah, jika kau ingin dapat pengakuan dari kakak mu, berhenti lah balapan dan bermain-main. Belajar dengan baik dengan kak Seungcheol dan buktikan kemampuan mu pada mereka." Nasihat Wonwoo, sering nya orang-orang itu berdiskusi di cafe nya membuat dia tahu sedikit nya masalah mereka, bukan karena dia menguping percakapan mereka ya, karena memang mereka itu teman-teman nya juga. Apalagi Jungkook itu adalah adik sepupu nya, tak jarang bocah itu sering mengeluh padanya tentang masalah kekasih dan adik nya itu.

Bos Killer Bikin NgilerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang