"apakah aku serendah itu di mata mu?".
..........
"tentu! di mata ku kau hanya kerikil kecil yang di penuhi dengan debu jalanan".
•------------------------------------------------------------•
•ambil yang baik nya aja ya guysss😊************
BRAKK!!
ana terlonjak kaget saat seseorang menendang pintu kamar nya dengan kencang, siapa lagi jika bukan ayahnya sendiri yang melakukan itu semua.
"a-ayah?". ucap nya dengan terbata, lalu menatap manik mata Aditama dengan dalam.
plakk!
aditama menampar pipi ana dengan kencang, hingga wajah ana menoleh ke samping kanan.
"kamu kan yang sudah mengotori berkas saya dengan air kopi?!". Aditama menatap mata ana dengan tatapan tajam nya. kedua lengannya sudah terkepal erat dengan wajah yang memerah.
ana menggeleng kan kepala nya kuat, dia bahkan seharian ini tidak keluar kamar. dia hanya merebahkan tubuhnya pada ranjang miliknya.
"bukan aku!". ucap nya dengan kepala yang terus menggeleng, tolong! siapa pun tolong ana.
"cih! kau ingin berbohong dengan ku?!".
Aditama berjalan mendekat ke arah tubuh ana, dia menatap tajam ana dengan lengan yang terus terkepal.ana mundur beberapa langkah saat melihat pria di hadapannya mulai mendekatinya, dia tau apa yang akan Aditama lakukan padanya.
mencambuknya, ya ana yakini pasti pria itu akan melalukan hal itu padanya. terlihat pada lengan nya yang menggenggam sebuah gesper berwarna hitam dengan kilatan runcing di setiap sisinya.
ana menggeleng kan kepala nya pelan, tidak! ia tidak mau jika kejadian seperti dulu saat dia kecil terjadi kembali. saat kecil, dia bisa dibilang cukup sering di perlakukan kasar oleh ayahnya, terutama adalah mencambuk dirinya dengan gesper.
"a-ayah aku mohon.. jangan!", ana berteriak histeris saat gesper itu mulai mengenai tubuh nya dengan kencang.
tubuh nya terasa panas dan perih, sekarang dia tidak bisa melakukan apapun selain diam. karena jika dia memberontak, maka cambukan itu akan semakin kencang dan tentu nya luka nya akan semakin dalam.
ana menyesal karena tidak ikut dengan bi Marni untuk membeli belanja bulanan, setidaknya kekerasan ini tidak akan terjadi secepat ini.
ana juga tidak mengetahui siapa yang menumpahkan kopi ke atas berkas milik ayahnya.
bahkan untuk sekedar masuk kedalam ruang kerja milik aditama saja dia tidak berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lotus {on going}
Teen FictionMURNI HASIL KARYA SENDIRI! jangan promosi cerita lain di lapak ini! ........ Ashana Arawinda Teratai seorang gadis cantik yang berusaha mengejar cinta nya yang hilang karena suatu kesalah pahaman saat masa kecil nya yang kelam. Adelion...