chapter 11

151 86 6
                                    

masihh flashback nihh guyss!!
sebenernya prat ini udah mau di publik, tapi malah ke hapuss😭😭😭
sedihh banget sumpahhh mana udah ribuan kata

vote yukk guysss biar author seneng lagiii💐

     •---------------------------------------------------------•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


     •---------------------------------------------------------•

       
      flashback on 2

          lion terus mengedarkan pandangan saat masih di dalam area danau, sudah hampir 20 menit lamanya lion berada di dalam danau tetapi dia tidak menemukan apapun di dalam sana.

      saat lion akan melanjutkan pencarian nya lebih dalam, tiba-tiba dia di tarik oleh seseorang sehingga dia berada di atas permukaan air.

      "kamu ini apa apaan?!". Dirga yang menarik lion ke atas, Dirga khawatir kepada anak nya ini. karena sudah beberapa menit berada di dalam danau dan tidak memunculkan batang hidungnya.

        "ayah kenapa bawa aku kesini?! aku mau bantuin temen aku!!". lion terus ngeyel ingin kembali masuk kedalam danau itu. tubuh lion memang kecil tetapi jiwa lion sudah seperti pria dewasa pada umumnya.

       "lihat ke sana! disana sudah banyak orang hanya untuk membantu memacari teman kamu!". Dirga sedikit meninggikan suara nya karena terlalu kesal dengan sikap anaknya yang terlalu gegabah.

      "aku juga mau ikut nyari cila yah! dia temen aku!". pandangan lion terus mengarah pada danau yang sudah di kerubuni oleh beberapa orang.

      Dirga menghela nafas, "sekarang kamu mending pulang dulu, nanti kamu bisa kembali kesini untuk membantu pencarian teman kamu.

       lion mengehala nafas lalu mengangguk, saat ia berjalan untuk pulang, dia menemukan ana yang masih terduduk di bawah pohon dengan pandangan kosong lurus kedepan.

       lion menghampiri ana lalu mencengkeram bahu ana kuat, "gimana kejadiannya?". mata lion menatap ana dengan tajam saat mengingat kembali kejadian tadi.

      "a-aku tadi kepeleset, terus cila bantu aku pake ranting biar aku bisa naik ke atas. tapi malah cila yang jatuh ke dalam danau karena tanah nya yang licin". ana menundukkan kepala nya saat cengkraman pada bahu nya semakin kencang, kenapa lion jadi seperti ini? kemana lion yang selalu bersikap lembut padanya? kemana lion yang selalu menatap teduh mata nya? tatapan itu kini tergantikan dengan tatapan tajamnya.

        "cihhh!! alasan murahan". lion melepaskan cengkraman nya lalu jari nya menunjuk tepat di depan wajah ana.

      "denger ini baik-baik! kalo cila sampe kenapa kenapa, gue gaakan tinggal diem!". lion melangkah kan kaki nya menjauh dari hadapan ana. ana yang di perlakukan seperti itu hanya bisa terdiam dengan pandangan lurus ke depan.

Lotus {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang