chapter 28

108 34 13
                                        

haiii semuaaa😚😻
----------------

haiii semuaaa😚😻----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***********

   "gimana? udah nemu bukti?". lion mendekat ke arah rega dengan tatapan cemas nya, bagaimana jika malam ini ana tidak kunjung di temukan? ia harus berbicara apa dengan keluarga ana?

    "belum, orang yang nyulik ana rapih banget. gue aja bingung kenapa gaada bukti sama sekali". rega terus mengotak ngatik laptop nya dengan lengan yang terus memijit pelipisnya.

    "lagian kenapa bisa ilang sih? karena Lo kan?".
rega menatap lion sekilas lalu memalingkan kembali wajahnya.

    "gue emang egois". lion mengusap kepalanya dengan kasar, sekarang ia harus bagaimana? ia juga sudah menyuruh beberapa orang suruhan nya agar membantu mencari keberadaan ana.

    "emang! makanya turunin ego Lo itu! sekarang kalo udah gini mau gimana?!".

    "gue juga gatau bakal gini!". lion beranjak dari sana dengan perasaan kacau. ia butuh bicara dengan bi Marni, mungkin dengan cara perlahan ia akan memberi tahu mereka jika ana hilang, tidak mungkin kan jika ia menyembunyikan nya.

•-----------------------------------------------------•

   seorang wanita paruh baya berjalan ke arah pintu mansion dengan langkah pelan, siapa malam-malam seperti ini yang bertamu? ah ia merasa takut.

     bi Marni melihat celah jendela yang tidak tertutup oleh gorden, lalu dia sedikit mengintip pada celah tersebut.

     terlihat di depan sana seorang pria bertubuh tinggi berdiri di depan pintu.

    lalu bi Marni berlari ke arah pintu untuk membukanya saat melihat siapa yang datang.

    crekk

    "den?". bi Marni mengedarkan pandangannya saat melihat hanya lion yang berada di sini, kemana ana?

    "loh non ana kemana?". ucap bi Marni dengan celingukan mencari ana.

    lion berjalan ke depan lalu merangkul pundak bi Marni untuk masuk ke dalam mansion.

   "sini dulu bi, saya jelasin". lion menghela nafas pelan, sekarang ia harus mulai dari mana?

    lalu lion mulai menjelaskan semuanya dari awal mereka berangkat dari sini untuk menonton film, hingga dimana ana hilang begitu saja.

    "yaallah non ana! terus sekarang gimana den? non ana bisa di temuin kan?!". bi Marni memegang lengan lion dengan gemetar.

Lotus {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang