chapter 31

144 35 12
                                        

tandain kalo ada typo ya guyss😉
••••••••••••••••••••••••••••

tandain kalo ada typo ya guyss😉••••••••••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********

    
       "Lo ga kangen gue?". sudah berjam-jam lion berada di samping ana, tetapi kedua mata gadis itu masih setia tertutup sempurna.

    "maafin gue sha!.. hiks", lion mengambil kedua lengan ana, lalu mengecupnya pelan. ia biasa melalukan ini saat mereka masih kecil, dulu saat lion mempunyai salah kepada ana, maka lion harus mencium kedua punggung lengan ana. maka sebaliknya, jika ana yang bersalah maka ana akan mencium kedua pipi milik lion. ah menggemaskan!

    "Lo harus bangun sekarang, gue minta maaf".

    "maaf, maaf, maaf, maaf..", lion mengusap kedua matanya dengan pelan, ia menyesal karena selama ini selalu mengabaikan keberadaan ana. bahkan mungkin ia sudah beberapa kali menyakiti gadis ini, maupun dari segi fisik ataupun mental.

   lion menatap sendu wajah ana, di wajah putih itu  bahkan masih terlihat beberapa lebam berwarna biru. dengan kondisi kepala yang di perban oleh kain putih.

    cklek

    "kamu tidak pulang?". Vita menghampiri lion yang masih setia duduk di samping ana.

   "ngga nek, nanti aja. lion masih mau disini". ucap lion kekeh dengan lengan yang masih menggenggam lengan milik ana.

    "mending kamu pulang dulu nak, kamu bersihin dulu badan kamu, makan dulu. biar seger jagain ana nya, nanti kamu kesini lagi. inget, jaga kesehatan". ucap Vita tersenyum manis lalu mengusap kepala lion Lembut.

    lion termenung saat mendengar ucapan Vita, benar juga dengan ucapan itu, perutnya juga terasa sangat sakit. mungkin karena sudah satu hari ini dia belum memakan apapun.

    "iya, aku pulang. jagain ana ya nek? kalo ada apa-apa kabarin aku". ucap lion tersenyum tipis lalu melihat kembali ke arah brankar.

   "aku pulang dulu, nanti kalo aku kesini lagi, kamu harus udah bangun". ucap lion sedikit berbisik pada telinga ana. tetapi masih terdengar jelas oleh Vita, karena kondisi rumah sakit yang lumayan sepi.

    lion beranjak dari sana dengan langkah berat nya, sejujurnya dia sangat malas untuk sekedar pulang ke rumah. ia rasanya ingin berada di sini 24 jam menemani ana.

•----------------------------------------------------•

    seorang pria paruh baya terduduk di atas ranjang miliknya dengan menggenggam sebuah figura berukuran kecil.

    disana terlihat seorang anak perempuan dengan menggunakan switer kelinci berwarna putih. tidak lupa dengan sandal kelinci, jepit rambut kelinci, juga tas selempang kelinci putih.

Lotus {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang