chapter 46

32 12 1
                                    

"belajar lah dari rumput liar yang tumbuh di jalanan, meskipun sudah di injak beberapa kali oleh manusia, namun dirinya tetap setia berada di tempatnya".

•••••••••••••••••••••••••••••••

•••••••••••••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***************

"Awsss.. anjir pelan-pelan dong! sakit tau".

Ana terkekeh pelan saat melihat wajah memerah Dara yang berada di depannya.

"Katanya strong girl? masa gini aja sakit". Ucap Ana, lalu sedikit menekan luka pada sikut milik Dara.

"Anjing! Lo mah! udah ah sini biar gue aja".

Ana menepis pelan tepalak tangan Dara yang ingin mengambil kotak p3k di pangkuannya.

"Udah sini! diem aja".

"Tadi Lo dapet info apa dari kamar Vani?". Ucap Dara dengan ringisan pelan.

Ana terdiam saat mendengar ucapan Dara, ia juga merasa bingung dengan semuanya, mengapa Tadi Vani menyebutkan nama 'Rega'? apa hubungannya dengan pria itu? tidak mungkin kan jika pria itu adalah dalang dari semuanya? bahkan ayah dari bayi dalam kandungan Vani?

"Woy! malah bengong".

"Tadi.. Vani sempet teriak gitu, terus sebutin nama Rega". Ucap Ana dengan pandangan lurus pada jalanan malam di depannya.

"WHAT?! REGA?".

"Berisik bego! ini tempat umum". Ucap Ana dengan memutar bola matanya malas.

"Nggak, ini beneran ga boong kan? Rega? maksudnya dia?...", Dara mencoba memikirkan semuanya, ia rasa sekarang kepala miliknya tengah mengeluarkan sebuah asap, pusing rasanya.

"Kita cari tau lagi besok, sekarang udah malem! pulang ayo ah, laper gue". Ucap Ana dengan mengelus pelan perut rata miliknya.

Dara mengangguk pelan, lalu berjalan pelan memasuki mobil miliknya, diikuti oleh Ana di belakangnya.

•-------------------------------------------•

cklek

Ana membuka pintu utama rumah nya dengan pelan, terlihat semua lampu tidak ada yang menyala, mungkin semua orang rumah sudah memasuki alam mimpinya.

Langkah nya terus menyusuri lorong yang bisa di bilang cukup gelap karena penerangan cahaya yang kurang, tidak ada rasa takut pada dirinya, suara langkah kaki nya bersahutan dengan suara air mengalir dari taman belakang.

Lotus {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang