MURNI HASIL KARYA SENDIRI!
jangan promosi cerita lain di lapak ini!
........
Ashana Arawinda Teratai
seorang gadis cantik yang berusaha mengejar cinta nya yang hilang karena suatu kesalah pahaman saat masa kecil nya yang kelam.
Adelion...
"semua akan berakhir pada waktunya". --------------------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*************
"sayang, semua barang kalian udah di masukin kan?". ucap Renata menatap kedua anak nya.
lion dengan Gibran mengangguk secara bersamaan, sebenarnya perasaan Gibran juga sama persis seperti adiknya, sangat malas jika harus ikut pergi ke Amerika bersama kedua orang tua nya. ia lebih baik tinggal disini sendirian jika harus pergi kesana, sangat membosankan, pikirnya.
"mom, aku disini aja lah! males banget harus kesana segala". ucap Gibran dengan memakan makanan yang sudah di siapkan oleh Renata dengan lemas.
"sayang jangan gitu dong, mana mungkin mommy ninggalin kalian disini gitu aja, gaakan mommy biarin!". ucap nya dengan menggeleng kan kepalanya beberapa kali.
Dirga mengangguk saat mendengar ucapan istri nya. "iya, lagian kalian masih bisa saling kabar temen kalian dari jauh kan? sekarang kan jaman modern". ucap Dirga lalu meneguk segelas air putih miliknya hingga tandas.
"udah pada selesai makan nya kan? kita berangkat sekarang, pesawat nya akan terbang 50 menit lagi". ucap Dirga lalu keluar mansion dengan menggenggam dua buah koper.
lalu mereka berempat berjalan beriringan menuju mobil Lamborghini Aventador milik Dirga. pria itu sengaja membeli mobil tersebut khusus untuk keluarga nya.
"TUNGGU!".
langkah mereka terhenti saat seseorang berteriak cukup keras di depan sana, lalu atensi nya melihat pada seorang gadis yang masih mengenakan baju tidur bermotif kelinci, sedang mengatur nafas nya yang tidak teratur.
"yaampun! ana?!". Renata mendekat pada gadis itu lalu memegang pundak ana pelan.
"mommy?! kalian mau ninggalin ana sendirian lagi?". ucap ana menatap manik wajah Renata dengan mata berkaca-kaca.
lalu gadis itu menatap pada pria yang sedari tadi diam tak berkutik dari tempat berdirinya. mengapa pria itu tidak mengatakan apapun?
"sayang, jangan seperti ini. kita hanya pergi beberapa bulan saja, mommy pasti akan selalu mengabari kamu". ucap nya dengan tersenyum kecil.
"kenapa mommy ga pamitan dulu sama aku?". ucap ana dengan mengusap mata nya yang mulai berair.
"justru itu, mommy gamau pamitan langsung sama kamu karena takut kejadian ini terjadi, ngeliat kamu nangis di depan mommy". ucap Renata, lalu mengusap pelan pipi ana yang basah.
"lagian, pasti lion sudah berpamitan dengan kamu kan? maka dari itu mommy hanya bisa menitip salam pada lion".
ana termenung saat mendengar ucapan renata, lion berpamitan dengannya? boro-boro berpamitan, berbicara dengan nya saja tidak.