••••••••••••••••••••••••••••
Kini terlihat dua orang pria tengah berdiri di depan sebuah mobil Lamborghini berwarna hitam, saat ini keduanya memiliki rencana akan berkunjung ke rumah sahabat mereka.
"Lo masih inget jalannya kan? gue sih nggak". Ucap Egi, lalu menatap pria di samping nya yang masih sibuk merapihkan pergelangan baju milik pria itu.
"Masih lah, emang nya Lo? pikun".
Egi memutar bola matanya malas saat mendengar ejekan Radit yang tertuju pada dirinya.
"Gue gak pikun, cuma lupa dikit". Ucap Egi dengan cengengesan, sedangkan Radit hanya menatap malas wajah Egi tanpa berniat membalas kembali ucapan pria di sampingnya itu.
"Yaudah ayo cepetan".
Radit berjalan memasuki pintu kemudi, lalu di ikuti oleh Egi yang memasuki pintu di samping kemudi.
Lalu Radit menyalakan mobil miliknya, dengan secepat kilat, mobil tersebut berjalan melesat menyusuri jalanan kota yang tampak ramai oleh pengendara yang berlalu lalang.
Hingga tak lama, beberapa menit kemudian keduanya telah sampai di depan sebuah pagar hitam menjulang tinggi, sebagai pembatas kawasan bangunan di dalam nya.
tinn tinn!
Radit menyalan klakson mobil nya, tanda jika mobil yang ia kendarai akan memasuki kawasan mansion milik keluarga besar Fernandez.
"Sepi amat nih rumah, ada penghuni nya gak sih?". Ucap Egi dengan menatap sekeliling bangunan yang berada di depannya.
Tanpa mendengar ucapan Egi, Radit berjalan terlebih dahulu memasuki kawasan mansion seteleh dirinya memasukan mobil miliknya pada basement bangunan ini.
Suara rintik hujan yang semakin lama semakin berubah menjadi guyuran air hujan, terdengar begitu jelas di kedua telinga pria yang kini terus menyusuri lorong menuju pintu mansion.
"Buset, dingin banget dah". Egi bergidik ngeri saat membayangkan betapa seram nya jika tiba-tiba di depannya ada makhluk astral menghampiri mereka berdua dengan wajah seram nya.
Memang situasi mansion ini cukup berbeda dengan suasana beberapa bulan lalu, suasana dimana keluarga besar Fernandez masih menetap pada mansion ini, namun kerena beberapa bulan lamanya mansion ini tidak berpenghuni, mungkin berakibat besar bagi suasana mansion ini, terlihat sepi, sunyi, bahkan tidak sedikit tanaman liar yang tumbuh di sekitaran lorong mansion, di tambah dengan suara gemericik air hujan dari arah luar, semakin menambah kesan menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lotus {on going}
Roman pour AdolescentsMURNI HASIL KARYA SENDIRI! jangan promosi cerita lain di lapak ini! ........ Ashana Arawinda Teratai seorang gadis cantik yang berusaha mengejar cinta nya yang hilang karena suatu kesalah pahaman saat masa kecil nya yang kelam. Adelion...