chapter 39

79 33 4
                                    

"apa seiring nya waktu aku juga akan ikut menghilang?"
•--------------------------------•

"apa seiring nya waktu aku juga akan ikut menghilang?"•--------------------------------•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**************

Terlihat seorang pria berdiri di dalam keheningan malam yang terasa dingin, pikirannya berkecamuk entah kemana.

Sudah satu jam lebih mulutnya tidak berhenti menghisap sebuah benda berwarna putih yang selalu menjadi pelarian nya jika perasaan nya sedang tidak baik-baik saja.

Lalu matanya beralih menatap benda pipih yang menyala saat terdengar sebuah notif yang masuk pada benda tersebut.

Di layar tersebut terlihat sebuah wajah perempuan yang sudah beberapa Minggu ini jauh dari dirinya, bahkan untuk sekedar saling kabar saja tidak pernah.

"Cantik..", Ucap nya dengan mengelus layar handphone tersebut dengan lembut, seolah itu adalah kulit milik perempuan tersebut.

ckleck

"Sayang? nenek mau bicara sama kamu, bisa kamu turun ke bawah sebentar?". Ucap seorang wanita yang baru saja memasuki kamar miliknya.

Lion menganggukan kepalanya saat mendengar ucapan Renata, lalu berjalan keluar kamar dengan langkah pelan.

Langkah nya tiba di depan sebuah kamar dengan pintu berwarna hitam di depannya, lalu membuka pintu tersebut dengan pelan.

"Nek?".

"Heii.. sini sayang, Cucu nenek sudah besar ya?". Ucap wanita itu dengan mengelus pelan rambut hitam milik Lion.

Lion tersenyum tipis dengan pandangan menatap wajah wanita di depannya yang terlihat pucat.

"Ada apa?".

Laras menatap wajah cucu semata wayang nya dengan tersenyum tipis, sudah lama ia tidak mengamati wajah tampan di depannya ini.

Laras memang jarang berkunjung ke Indonesia, namun sebenarnya ia adalah orang asli Indonesia, namun dirinya terpaksa meninggalkan tempat kelahirannya demi mengikuti kemana almarhum suami nya pergi, yaitu Amerika.

"nenek gaakan memaksa kamu untuk memilih pasangan hidup kamu, sudah cukup nenek selama ini mengekang kamu bukan? nenek merasa jika kamu tidak nyaman jika berada di dekat nenek? aku tau itu, pasti itu semua karena perilaku diriku sendiri selama ini, maaf kan aku". ucap Laras dengan setetes air mata yang mengalir di pipi tirus nya.

Lion menunduk saat mendengar ucapan sang nenek, sebenarnya ia tidak membenci Laras sedikit pun, namun ia hanya tidak ingin jika terus menerus harus di kekang perihal jodoh. toh semua itu sudah di atur dengan yang di atas bukan?

Lotus {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang