chapter 29

110 33 6
                                        

thank you for reading✨✨
••••••••••••••

thank you for reading✨✨••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


************

      "heii bro! udah lama kita ga ketemu?".

lion menepis lengan pria di hadapannya dengan kasar, dia tidak Sudi jika tubuhnya harus di sentuh oleh pria ini.

     "MAKSUD LO APA ANJING?!". rega mendorong tubuh Riyan dengan kasar.

    "woww! santai bro". Riyan menepuk pundak rega beberapa kali. sokab emng

    atensi keempat pria itu melihat ke arah seorang gadis yang masih terikat dengan beberapa lebam di wajah nya.

   
     tanpa menunggu lama lagi, lion langsung melayangkan pukulannya pada pria yang sedari tadi sudah memancing emosinya.

     "kalo Lo punya masalah sama gue! jangan libatin orang lain, bangsat!".

     Riyan terkekeh sinis, lalu mengusap bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah segar.

    "cih! justru dengan itu! gue lebih mudah buat mancing emosi Lo! see? gue berhasil bawa Lo kesini kan? ah mungkin bukan cuma Lo, tapi semua temen Lo ikut kan?".

   BUGH!

     "denger ini baik-baik! dengan Lo kaya gini, Lo pikir gue akan kalah gitu aja? Lo salah lawan!".

    "gua ga peduli! yang gue mau cuma liat Lo musnah dari dunia ini!".

    "LIONN!".

     disana terlihat seorang gadis yang tubuh nya masih terikat dengan tali, dia  telah membuka kedua matanya. dengan tubuh yang terus bergetar hebat di sertai isakan kecil.

    lion menatap ke arah Radit lalu mengarahkan pandangannya pada ana. Radit yang mengerti pun langsung berlari dengan langkah besar nya.

    tapi saat langkah nya ingin menolong ana, tiba-tiba dari arah sana terlihat beberapa segerombolan pria yang sudah terlebih dahulu mengambil alih ana.

     "shit!". Radit tentu tidak kehabisan akal, dia menekan sebuah tombol berwarna hijau yang menempel pada kalung nya secara diam-diam.

     "HAHAHA GA SEMUDAH ITU! KALIAN PIKIR DENGAN KALIAN DATANG KESINI, GADIS ITU AKAN BEBAS BEGITU SAJA?!". Riyan menepuk tangannya beberapa kali, lalu keluarlah beberapa pria bertubuh besar dari salah satu ruangan tersebut.

     lion melihat ke arah gerombolan pria itu, lalu melihat tubuh mereka satu persatu. ia rasa semua pria itu sudah berumur. sangat mudah baginya untuk menghabiskan mereka dengan cepat.

     lalu lion berjalan kearah Riyan dengan seringai nya, menepuk pundak pria itu dengan penuh penekanan.

    "gimana bisnis nya? lancar? apa perlu gue kasih tau semua orang gimana kebusukan Lo? Riyan..
Lo itu udah di cap sebagai pria brengsek oleh semua orang. terus gimana kalo semua orang tau kalo Lo pengedar narkoba? ah bahkan minuman keras? obat-obat terlarang? pria hidung belang? itu semua mudah buat gue bongkar semuanya".

Lotus {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang