Pak Naeun menatap wajah Yeonjun dari kaca spion yang berada di dalam mobil. "Pembantu baru, maksudnya Nona Yujin anaknya Bu An ja, Tuan?" Tanyanya memastikan.
"Anaknya Bu An ja?" Ulang Yeonjun.
Pak Naeun menganggukkan kepalanya. "Iya, Tuan. Setahu saya hanya ada satu pembantu baru di rumah Tuan dan dia adalah anaknya Bu An ja." Jawab Pak Naeun.
"Kenapa anak Bu An ja bekerja di rumah saya. Memangnya Bu An ja kemana?"
"Anaknya Bu An ja menggantikan pekerjaan Bu An ja sebagai pembantu karena Bu An ja masih sakit, Tuan. Kondisi Bu An ja yang semakin lemah membuat Bu An ja gak bisa bekerja lagi hingga putrinya yang mengambil alih pekerjaannya." Jawab Pak Naeun sesuai informasi yang ia ketahui dari ketua pelayan.
Yeonjun tak lagi memberikan tanggapan. Karena tidak terlalu peduli dengan lingkungan di sekitarnya, ia sampai tidak menyadari jika Bu An ja yang biasanya mengambil pakaian kotor di kamarnya sudah cukup lama tidak bekerja lagi di rumahnya karena sakit.
Melihat diamnya Yeonjun membuat Pak Naeun ikut diam tak lagi mengeluarkan suara. Di dalam hati ia bertanya-tanya kenapa seorang Yeonjun yang biasanya tidak peduli dengan siapa saja yang berada di sekitarnya kini peduli dengan sosok Yujin.
"Apa Tuan Yeonjun tertarik pada Yujin?" Pak Naeun menduga-duga dalam hati.
Kemudian menggelengkan kepalanya mengusir segala praduga yang berputar di kepalanya saat ini.
Karena hari itu adalah hari pertamanya bekerja di rumah majikan ibunya, Yujin berniat mengambil libur kuliah. la merasa segan jika hanya bekerja setengah hari di hari pertama masuk bekerja.
Ketua pelayan yang melihat Yujin masih sibuk menyetrika pakaian di dalam ruangan laundry pun menghampiri Yujin.
"Yujin, kenapa masih di sini? Bukannya jadwal bekerjamu sudah habis dan sekarang sudah saatnya kau berangkat kuliah." Tanya ketua pelayan.
"Emh, hari ini Yujin ambil libur kuliah aja, Bi." Jawab Yujin seraya tersenyum.
Kepala pelayan menggelengkan kepalanya. "Gak bisa gitu, Yujin. Saya sudah membuatkan jadwal bekerja untukmu agar kuliahmu tidak terganggu. Jika kau tetap bolos kuliah karena bekerja di sini, saya bisa dimarahi Nyonya karena dipikir tidak menjalankan tugas dengan baik dalam mengantur jadwal bekerja para bawahan saya!" Ucap ketua pelayan tegas.
"Maaf, Bi..." Yujin merasa tidak enak. Niat hati ingin bekerja seharian full karena rasa tidak enak pada Mom Misun, Yujin justru jadi merasa tidak enak pada ketua pelayan karena tidak mengikuti jadwal yang sudah diberikan ketua pelayan.
"Sekarang tinggalkan pekerjaanmu. Bersiaplah untuk pergi kuliah. Kau sudah bawa baju ganti dan perlengkapan kuliahmu 'kan?"
Yujin menganggukkan kepalanya kemudian menuruti perintah ketua pelayan untuk segera bersiap-siap pergi ke kampus.
"Ternyata Ibu benar, di sini bukan hanya majikannya saja yang baik. Tapi para pekerjanya juga." Gumam Yujin sambil mengganti pakaiannya di dalam kamar pembantu yang kini ditempati dirinya. Setelah selesai berganti pakaian, Yujin bergegas keluar dari dalam rumah menuju parkiran motornya berada untuk pergi ke kampus.
Mom Misun dan Dad Ryeo yang sedang berada di balkon lantai dua dan melihat Yujin hendak pergi kuliah pun saling pandang satu sama lain.
"Daddy, bukannya kita sudah berjanji pada Yeonjun tidak mau lagi menjodohkan Yeonjun?" Tanya Mom Misun merasa sedikit ragu dengan saran yang diberikan suaminya beberapa jam lalu.
"Bukan menjodohkan. Kita hanya mendekatkan mereka. Kalau cocok lanjut, kalau tidak, tetap dipaksa untuk lanjut." Jawab Dad Ryeo di akhirnya senyuman smirk di sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomanceTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...