"Aku tidak mencampuri urusanmu. Aku hanya bertanya saja!" Elak Yeonjun tak ingin disalahkan.
Yujin menatapnya dengan kening berkerut. Menurut pemahamannya saat ini, Yeonjun terkesan ikut campur bukan hanya sekedar bertanya. "Oh, begitu, ya." Dari pada mengoreksi orang tua di depannya saat ini, Yujin memilih mengiyakannya saja.
"Kenapa hanya oh? Kau bahkan belum menjawab pertanyaanku!" Tekan Yeonjun.
Yujin menghela napas dalam-dalam. Sepertinya berurusan dengan pria seperti Yeonjun harus memperbanyak stok kesabarannya sebagai wanita muda. "Aku dan Beomgyu tidak memiliki hubungan apa-apa, Kak. Kami hanya berteman." Jawab Yujin seadanya. Walau ia tahu Beomgyu selama ini menaruh hati kepadanya, namun Yujin hanya menganggapnya angin lalu.
"Benarkah begitu?" Dengan wajah datarnya Yeonjun bertanya. "Kalau benar hanya sekedar teman, lantas kenapa kau nampaknya senang sekali tersenyum kepadanya?" Tanya Yeonjun kepo.
Huh. Yujin benar-benar dibuat tidak habis pikir dengan jalan pemikiran Yeonjun saat ini. Terlihat jelas sekali sikap calon suaminya itu kepo dengan kehidupannya dan terkesan ikut campur.
"Lalu aku harus bersikap seperti apa, Kak? Apa aku harus marah-marah kepadanya dan memakinya?" Tanya Yujin hati-hati.
"Kau..." kedua bola mata Yeonjun melotot sempurna menatap wajah Yujin yang berani menjawab seperti itu kepadanya.
Ditatap demikian oleh Yeonjun tentu saja membuat Yujin takut sampai mengatupkan kedua tangannya memohon ampun.
"Jangan sampai aku disayat oleh Tuan Yeonjun karena menyinggung perasaannya." Kata Yujin dalam hati.
"Walau aku meminta di antara kita jangan ada yang ikut campur dalam urusan satu sama lain, tapi bukan berarti aku akan membiarkan wanita yang akan menjadi calon istriku memiliki hubungan dengan pria mana pun." Tekan Yeonjun.
Yujin menatap wajah David dengan mata berkedip-kedip. Walau tidak mengerti dengan sikap Yeonjun yang mudah sekali berubah-ubah, namun ia memilih diam saja.
"Apa kau mengerti? Aku sangat tidak suka dengan yang namanya perselingkuhan. Jadi aku tekankan kepadamu harap jaga dirimu dengan baik sebagai calon istriku!" Pesan Yeonjun.
"Aku mengerti, Kak. Aku juga tidak berniat dekat dengan pria mana pun selain Kakak." Jawab Yujin patuh.
Jawaban yang diberikan Embun lantas saja membuat hati Yeonjun menghangat dan merasa sedikit tenang. Entahlah, mungkin karena efek umurnya yang sudah tak lagi muda sementara Yujin masih berusia sangat muda membuat kepercayaan diri Yeonjun sedikit menurun jika Yujin tidak bisa setia kepadanya seperti kekasih masa lalunya.
Kedatangan pramusaji membawakan makanan ke meja mereka menghentikan percakapan Yujin dan Yeonjun. Keduanya kini saling diam menatap pramusaji menghidangkan makanan di atas meja hingga pandangan keduanya beralih pada Soobin yang baru saja kembali setelah melakukan panggilan telefon dengan orang tuanya.
"Ayo kita langsung makan saja." Ajak Yeonjun yang tidak ingin mengundur waktu lebih lama berada di restoran.
Yujin menganggukkan kepalanya. Sementara Yeonjun yang masih berada dalam mode sensi hanya diam dan segera mengambil makanan ke dalam piringnya.
Selama acara makan siang bersama mereka berlangsung, baik Yujin, Yeonjun dan Soobin tidak ada yang mengeluarkan suara satu sama lain. Ketiganya saling diam menikmati hidangan makanan yang terasa lezat dan menggugah selera.
Sambil menikmati hidangan makanan yang tersedia, sesekali Yujin menatap wajah Yeonjun yang terlihat datar saat menyantap makanannya.
"Kenapa Tuan Yeonjun yang biasanya menjelma sebagai batu kini berubah menjadi ibu tiri yang sangat cerewet, ya?" Tanya Yujin dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomanceTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...