Had it not gone

35 9 0
                                    

Mom Misun akhirnya mengalah. la memilih mengakhiri pembicaraannya dengan Yeonjun karena menurutnya masih banyak waktu yang bisa ia pergunakan untuk membahas tentang Yujin pada Yeonjun.

Setelah melihat Yeonjun masuk ke dalam kamarnya, Mom Misun segera beranjak menuju lantai bawah untuk melihat Yujin yang sepertinya saat ini sedang menyiapkan makan malam bersama para pelayan.

Kedatangan Mom Misun di ruang makan pun disambut dengan senyuman oleh beberapa orang pelayan termasuk Yujin.

"Yujin, setelah selesai menyiapkan makan malam, kau sudah boleh pulang." Ucap Mom Misun mengingatkan.

"Baik, Nyonya." Yujin mengangguk patuh kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya.

Mom Misun yang memperhatikan gerak-gerik Yujin pun mengulum senyum. la sungguh salut pada Yujin yang tidak terlihat bermalas-malasan saat bekerja padahal dirinya pasti sudah lelah sejak pagi bekerja dan siang harinya pergi kuliah.

"Jika aku mau mencari menantu yang sempurna, dimana aku bisa mendapatkannya karena tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sempurna."

Gumam Mom Misun penuh maksud kemudian melangkah pergi meninggalkan area ruang makan dan kembali menuju kamarnya berada untuk memanggil Papa Ryeo untuk makan malam bersama.

Gumam Mom Misun penuh maksud kemudian melangkah pergi meninggalkan area ruang makan dan kembali menuju kamarnya berada untuk memanggil Papa Ryeo untuk makan malam bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mom Misun, Dad Ryeo dan Yeonjun kini sudah duduk berkumpul di meja makan bersamaan dengan Yujin yang nampak sudah bersiap untuk pulang ke kediamannya.

Mom Misun yang memperhatikan gerak-gerik Yujin pun mengulum senyum. la sungguh salut pada Yujin yang tidak terlihat bermalas-malasan saat bekerja padahal dirinya pasti sudah lelah sejak pagi bekerja dan siang harinya pergi kuliah.

"Jika aku mau mencari menantu yang sempurna, dimana aku bisa mendapatkannya karena tidak ada satu orang pun di dunia ini yang sempurna."

Gumam Mom Misun penuh maksud kemudian melangkah pergi meninggalkan area ruang makan dan kembali menuju kamarnya berada untuk memanggil Dad Ryeo untuk makan malam bersama.

Gumam Mom Misun penuh maksud kemudian melangkah pergi meninggalkan area ruang makan dan kembali menuju kamarnya berada untuk memanggil Dad Ryeo untuk makan malam bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mom Misun, Dad Ryeo dan Yeonjun kini sudah duduk berkumpul di meja makan bersamaan dengan Yujin yang nampak sudah bersiap untuk pulang ke kediamannya.

Melihat Yujin yang saat ini sedang berpamitan pada ketua pelayan untuk pulang, Mom Misun pun memanggilnya untuk mendekat ke arahnya.

Mendengar perintah Mom Misun, Yujin segera melangkahkan kaki menuju meja makan menghampiri Mom Misun.

"Ada apa, Nyonya?" Tanya Yujin ramah.

"Sudah mau pulang, ya, Embun?" Tanya Mom Misun basa-basi.

Yujin menganggukkan kepalanya. "Iya, Nyonya. Saya izin pulang dulu."

Mom Misun mengangguk seraya mengulas senyum. "Baiklah. Kalau begitu hati-hati di jalan dan sampaikan salam saya pada ibumu, ya."

"Baik, Nyonya. Terima kasih." Setelah menjawab perkataan Mom Misun, Yujin turut berpamitan pada Dad Ryeo dan Yeonjun. Jika Dad Ryeo mengangguk seraya mengiyakan perkataan Yujin, Yeonjun justru hanya diam bagaikan patung.

Melihat sikap putranya tersebut lantas saja membuat Mom Misun menggelengkan kepalanya. Merasa tak habis pikir dengan sikap putranya yang terlalu kaku dan dingin itu.

"Dasar Yeonjun. Kenapa dia gak bisa kasih respon sama Yujin walau hanya dengan mengangguk saja sih!" Gerutu Mom Misun sambil menatap sebal wajah sang putra.

 Kenapa dia gak bisa kasih respon sama Yujin walau hanya dengan mengangguk saja sih!" Gerutu Mom Misun sambil menatap sebal wajah sang putra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Embun kini telah kembali ke kediamannya. Kepulangannya malam itu disambut dengan senyuman di wajah Bu An Ja dan Sanghee yang sejak tadi menunggunya pulang.

"Ibu, Sanghee..." Yujin menyalimi Bu An Ja dan ada Sanghee secara bergantian.

Melihat putrinya yang sepertinya kelelahan membuat Bu An Ja segera mengajak Yujin masuk ke dalam rumah dan membuatkan minum untuknya.

"Bagaimana kerjanya hari ini, Yujin?" Tanya Bu An Ja setelah kembali ke depan membawa minuman untuk Yujin.

"Lancar, Bu. Yujin senang bekerja di sana." Jawab Yujin tersenyum.

Bu An Ja ikut tersenyum mendengarnya. "Syukurlah kalau begitu. Maafkan Ibu, ya, karena keadaan Ibu saat ini membuatmu jadi menggantikan tugas Ibu untuk bekerja. Kau pasti kelelahan karena harus bekerja sambil kuliah juga." Ucap Bu An Ja dengan wajah yang berubah sendu setelah mengucapkan kalimat terakhirnya.

Yujin mengusap lengan ibunya. "Gak perlu minta maaf, Bu. Ini semua keinginan Yujin dan Yujin gak merasa keberatan sama sekali. Yujin justru senang karena bisa menggantikan peran Ibu sehingga Ibu bisa fokus untuk istirahat di rumah saja." Jawab Yujin.

Bu Yujin merasa haru mendengarnya. Jika anak-anak lain pada umumnya pasti akan malu menggantikan pekerjaan ibunya sebagai pembantu, putrinya justru sebaliknya. "Yujin, seandainya saja ayahmu tidak pergi meninggalkan kita. Pasti hidup kita gak akan seperti ini." Gumam Bu An Ja mengingat suaminya yang memilih pergi bersama wanita lain dan melupakan segala tanggung jawabnya pada Sanghee dan Yujin.

" Gumam Bu An Ja mengingat suaminya yang memilih pergi bersama wanita lain dan melupakan segala tanggung jawabnya pada Sanghee dan Yujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Married the Servant's Daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang