"Ibu!" Yujin terpekik saat mendapat kabar dari adik kandungnya jika ibu mereka jatuh tidak sadarkan diri di dalam kamar mandi rumahnya.
Kepanikan terlihat jelas di wajah putih Yujin yang kini sudah nampak memucat. Tanpa memperdulikan posisinya yang sebentar lagi akan melanjutkan perkuliahan, Yujin segera menyambar tas sandangnya yang tergeletak di atas meja kemudian berlari keluar dari dalam kelas.
"Yujin, kau mau kemana?" Di depan pintu kelas, Wonyoung - sahabat baik Yujin mencekal lengan Yujin yang hendak berlalu melewatinya.
"Aku mau ke rumah sakit, Won! Ibu jatuh di kamar mandi!"
"Apa?!" Wonyoung terkejut. "Lalu bagaimana keadaan Bibi sekarang, Yu?" Tanya Wonyoung ikut panik.
"Aku juga tidak tahu, Won. Ini aku mau pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Ibu!"
Wonyoung mengangguk-anggukkan kepalanya. la tak lagi banyak tanya walau sangat penasaran bagaimana kronologinya ibu Yujin bisa jatuh di dalam kamar mandi.
Yujin segera berlari meninggalkan Wonyoung setelah berpamitan pada Wonyoung untuk pergi.
Wonyoung yang ditinggal pergi oleh Yujin pun menghela napas dalam kemudian memanjatkan doa agar ibu dari sahabat baiknya itu tidak kenapa-napa.
Yujin melajukan motor matic miliknya dengan kecepatan kencang menuju sebuah rumah sakit yang berada dekat dengan rumahnya. Kondisi jalanan yang cukup sepi pagi itu seakan memudahkannya agar cepat sampai di rumah sakit tempat ibunya dibawa saat ini.
Hanya memakan waktu lima belas menit lamanya, kini Yujin sudah berada di depan rumah sakit dan segera memarkirkan motor miliknya di parkiran yang sudah disediakan.
"Kak Yujin!" Di depan ruangan UGD, seorang wanita memanggil nama Yujin.
"Sanghee!" Yujin segera berlari ke arah adiknya berada. "Bagaimana keadaan Ibu, Sanghee?" Tanya Yujin cepat.
"Ibu masih diperiksa sama dokter, Kak." Jawab Sanghee. Tak berbeda dengan wajah Yujin yang nampak sangat panik, Sanghee pun demikian.
Merasa tak mendapatkan jawaban pasti dari Sanghee, Yujin memilih mengintip ke dalam ruangan UGD untuk melihat keadaan ibunya saat ini.
Dari pintu kaca UGD yang transparan, Yujin dapat melihat sang ibu yang sedang berbaring di atas brankar dan sedang diperiksa oleh seorang dokter.
"Bagaimana Ibu bisa jatuh di dalam kamar mandi, Sanghee?" Tanya Yujin dengan kedua bola mata yang nampak tergenang.
"Maafkan Sanghee, Kak. Harusnya tadi Sanghee gak membiarkan Ibu yang sedang sakit ke kamar mandi sendirian," sesal Sanghee. Kepalanya pun tertunduk merasa sesal.
Yujin menghela napas dalam-dalam. la tak berniat menyalahkan adiknya itu. Terlebih ia tahu bagaimana sikap ibunya yang tidak ingin menyusahkan anak-anaknya.
Keluarnya seorang dokter dari dalam ruangan UGD mengalihkan pandangan Yujin ke arah dokter tersebut.
"Keluarga Ibu An Ja?" Ucap dokter tersebut.
Yujin mendekati dokter tersebut dengan langkah lebar. "Bagaimana keadaan Ibu saya, dokter?" Tanyanya tak sabar.
"Dari hasil pemeriksaan, tidak ada cedera serius yang diakibatkan oleh jatuhnya Bu An Ja. Hanya saja ada beberapa lebam di bagian paha dan betis yang mungkin diakibatkan karena terbentur dengan lantai kamar mandi. Setelah Bu An Ja sadar nanti, kalian sudah bisa membawanya pulang."
Sanghee dan Yujin menghembuskan napas lega. Namun kecemasan di wajah mereka tak hilang sepenuhnya.
Dokter pun pergi meninggalkan keduanya setelah menyampaikan hasil pemeriksaan. Yujin dan Sanghee pun segera beranjak menuju brankar ibu mereka berada.
"Ibu..." Yujin menatap nanar wajah sang ibu yang nampak pucat seakan tak teraliri darah di sana. "Maafkan Yujin, Ibu. Seharusnya Yujin gak kuliah tadi dan fokus merawat Ibu di rumah bersama dengan Sanghee." Sesal Yujin.
Hay... selamat datang di karya baru az_rato. Jangan lupa tinggalkan komen dan vote dulu ya sebelum lanjut agar rato semangat ini nulisnya. Terima kasii♥️
An Yujin
Jang Wonyoung
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomansaTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...