Nobody takes sides (2)

29 7 0
                                    

Yujin tak dapat menyembunyikan ekspresi terkejut di wajahnya. Kedua bola matanya yang bulat terbelalak menatap wajah Mom Misun dan Dad Ryeo. "Maaf, Tuan, Nyonya, apa kalian tidak sedang bercanda?" Tanya Yujin memastikan. la pikir setelah beberapa waktu belakangan ini tak lagi membahas permasalahan malam itu, Mom Misun dan Dad Ryeo sudah melupakannya.

"Apa kau melihat ekspresi bercanda di wajah kami, Yujin?" Tanya Mom Misun lembut.

Yujin tak langsung memberikan jawaban. la menatap wajah Mom Misun dan Dad Ryeo secara bergantian. Dan terlihat jelas ekspresi wajah mereka menunjukkan keseriusan satu sama lain.

"Mommy dan Daddy sedang tidak bercanda. Tiga hari lagi kami akan datang ke rumahmu untuk melamar." Sahut Yeonjun yang sudah malas berlama-lama berada di ruangan tersebut. Terlebih tubuhnya sudah merasa lelah dan membutuhkan waktu untuk istirahat.

Mom Misun mengulas senyum. "Yeonjun harus mempertanggung jawabkan perbuatannya kepadamu, Yujin. Lagi pula ibumu juga setuju jika Yeonjun mau menikahimu." Kata Mom Misun.

Yujin dibuat tak dapat berkata-kata. Menikah? Hal tersebut tidak ada di list tujuan hidupnya saat ini. la masih ingin fokus kuliah dan mencari pekerjaan yang layak untuk membantu perekonomian keluarganya.

"Tapi Nyonya, saya masih kuliah dan ingin menggapai cita-cita saya." Ungkap Yuji pada akhirnya.

Mom Misun mengusap lembut lengan Yujin. "Tante tahu, kok. Setelah menikah nanti, Tante dan Yeonjun juga tidak akan melarang mu untuk kuliah dan melanjutkan cita-citamu. Kau masih bisa beraktivitas seperti biasanya."

Sejenak, pandangan Yujin beralih pada Yeonjun. Pria itu nampak menatap wajahnya dengan datar. Yujin tak ingin berlama-lama menatap wajah Yeonjun yang menyeramkan menurutnya itu, ia kembali menatap wajah Mom Misun yang masih tersenyum menatap kepadanya.

"Mulai saat ini jangan panggil Nyonya lagi, ya. Kau harus merubah panggilanmu menjadi Mommy karena sebentar lagi kau akan jadi bagian di keluarga ini."

Yujin mengangguk ragu. Percakapan mereka pun selesai setelah Yeonjun mengungkapkan keinginannya untuk beristirahat di dalam kamar. Setelah kepergian Mom Misun dan yang lainnya ke lantai atas, Yujin segera kembali ke dalam kamarnya. Sambil melangkah menuju kamar, ia menggigit bibir bawahnya mengingat jika ia akan dilamar sebentar lagi.

"Tuhan, pernikahan seperti apa yang akan aku jalani nanti bersama Tuan Yeonjun? Dia tidak mencintaiku begitu pula sebaliknya. Kenapa kesalahpahaman semalam waktu itu membuat hidupku jadi begini." Lirih Yujin belum bisa menerima takdirnya.

Kini, Yujin merasa menyesal karena telah membantu Yeonjun masuk ke dalam kamarnya saat itu. Seandainya saja saat itu ia membiarkan Yeonjun berjalan seorang diri, ia pasti tidak akan terjebak dalam situasi rumit seperti saat ini.

Masuk ke dalam kamarnya, Yujin langsung saja melakukan panggilan telefon dengan ibunya. Ia menceritakan apa yang dikatakan Mom Misun tadi kepadanya pada ibunya. Dan benar saja apa kata Mom Misun, Bu An ja menyetujui niat baik keluarga Yeonjun yang ingin melamarnya dalam waktu dekat ini.

"Bagaimana ini, kenapa semua orang tidak ada yang memihak kepadaku. Kenapa semua orang justru senang karena aku mau menikah dengan Tuan Yeonjun yang dingin itu." Kata Yujin frustrasi.

Di ambang pintu kamarnya yang terbuka, kepala pelayan mendengarkan ungkapan isi hati Yujin. Wajahnya pun tersenyum melihat kebingungan di wajah Yujin saat ini.

"Percayalah jika hidupmu pasti akan bahagia bila bersama Tuan Yeonjun, Yujin." Kata kepala pelayan dalam hati.

" Kata kepala pelayan dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Married the Servant's Daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang