Yujin seketika menggelengkan kepalanya. "Aku tidak memikirkan apa-apa. Oh ya, Kakak mau membahas apa tentang pernikahan kita?" Tanya Yujin.
Yeonjun menatap wajah wanita yang akan menjadi calon istrinya itu dengan intens. "Sebelum membahas tentang rencana pernikahan kita, aku ingin bertanya lebih dulu tentang alasanmu mau menerima lamaranku kemarin."
Dahi Yujin mengkerut tipis. Untuk apa Yeonjun mempertanyakan hal tersebut. Sungguh di luar nalarnya sekali.
"Maksudku apa alasan terbesarmu sehingga kau mau menikah denganku sementara di antara kita sama sekali tidak ada perasaan cinta." Lanjut Yeonjun.
"Memangnya aku bisa apa selain menerimanya, Kak?" Yujin menyahut dengan cepat.
Yeonjun bungkam. la menatap wajah Yujin dengan tatapan tak terbaca.
"Setelah apa yang terjadi, aku bisa apa selain menerima? Sudah sekian banyak cara aku dan Kakak lakukan untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, namun tidak ada satu pun dari keluarga kita yang mau percaya. Mereka tetap menuntut kita untuk menikah."
"Kau bisa meminta tolong pada ibumu agar tidak menyetujui keinginan mommyku untuk menikahkan kita." Pungkas Yeonjun.
Yujin menarik sebelah sudut bibir ke samping. "Apa Kakak pikir itu akan berhasil setelah Tante Misun menceritakan apa yang dilihatnya waktu itu pada ibu saya?" Tanya Yujin yang membuat Yeonjun kembali diam seribu bahasa.
Yujin menghembuskan napas bebas di udara. "Jika aku bisa, aku pasti sudah melakukannya. Aku juga tidak ingin menikah dengan pria yang tidak aku cintai dan tidak mengharapkan kehadiranku menjadi istrinya." Lirih Yujin.
Yeonjun menjadi merasa bersalah mendengarnya. Tidak ingin membuat wanita yang berstatus sebagai calon istrinya itu bersedih, Yeonjun pun mengalihkan pembicaraan mereka ke topik pertama.
"Mommy meminta kita agar mulai mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk pendaftaran pernikahan kita. Maka karena itu, aku minta kepadamu mulai besok kita mempersiapkan hal apa saja yang diperlukan untuk pendaftaran pernikahan."
Yujin menganggukkan kepalanya. "Kebetulan aku sudah mulai mempersiapkan beberapa berkas yang diperlukan. Dari mulai fotokopi biodata diri dan fotokopi biodata orang tua." Jawab Yujin.
Yeonjun tertegun mendengarnya. la pikir Yujin sama seperti dirinya yang belum mempersiapkan berkas apa pun untuk pernikahan mereka. Tapi ternyata istrinya itu bergerak lebih cepat dibandingkan dirinya.
"Baiklah, karena kau sudah mulai mempersiapkan berkas-berkasnya, maka mulai besok aku juga akan mempersiapkan seluruh berkas yang diperlukan." Kata Yeonjun setelah cukup lama terdiam.
Yujin menganggukkan kepalanya. Sebenarnya Yeonjun tidak perlu bersusah payah terjun langsung mengurus keperluan pernikahan mereka. Dengan kekuasaan yang Yeonjun punya, ia bisa memerintahkan beberapa orang untuk mengurus semuanya. Tapi karena itu adalah perintah dari Mom Misun yang menginginkan mereka terjun langsung mengurus syarat pernikahan mereka, Yeonjun tidak bisa dibuat berkutik karenanya.
"Sebelum pernikahan kita terjadi, aku ingin memberitahukan sesuatu hal kepadamu." Kata Yeonjun setelah pembahasan mereka tentang pernikahan selesai.
Yujin mengangkat kepalanya yang tertunduk. la menatap wajah Yeonjun penuh tanya.
"Setelah menikah nanti, aku ingin kita hidup terpisah dari kedua orang tuaku dan orang tuamu. Kita akan menjalani rumah tangga secara mandiri tanpa ada ikut campur orang tua di dalamnya. Tak hanya itu saja, walau kita sudah menikah nanti, aku tidak ingin kau mencampuri segala urusanku. Begitu pula dengan aku, aku juga tidak akan mencampuri segala urusanmu." Kata Yeonjun tegas mengungkapkan keinginan terbesarnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
Storie d'amoreTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...