Yeonjun benar-benar tidak diberi peluang untuk menolak perkataan Mom Misun. Baru saja Changmi ikut mengompori agar dirinya mengantarkan Yujin pulang, kini Hyunwook adik bungsunya juga ikut mengompori.
"Iya. Sebaiknya Kakak antarkan saja Yujin pulang sekalian lihat keadaan Bibi An ja." Kata Hyunwook.
Yeonjun menghela napas dalam-dalam. Sungguh, ketiga orang di depannya saat ini seperti sedang menjebaknya. Pada akhirnya, Yeonjun kalah. la pun mengangguk menyetujui permintaan Mom Misun.
"Aku mau mengambil kunci mobil di kamar dulu." Kata Yeonjun menatap wajah Mom Misun tapi perkataannya tersebut tertuju pada Yujin.
"Baiklah..." Mom Misun tersenyum puas. la pun meminta Yujin untuk duduk dulu bersama dengan mereka.
Yujin merasa sedikit tak enak hati sebab merepotkan anak majikannya itu. Namun karena hal tersebut atas perintah majikannya, akhirnya Yujin tidak punya kuasa untuk menolak.
Tak lama menunggu, Yeonjun nampak telah kembali dengan membawa kunci mobil di tangannya. Tanpa mengeluarkan suara, ia menatap pada Yujin. Memberikan kode lewat tatapan mata agar Yujin mengikutinya.
"Kalau begitu saya pamit pulang dulu, Nyonya, Tuan..."Yujin mengabsen satu persatu orang yang berada di ruangan tersebut:
Mom Misun menganggukkan kepalanya. Pun dengan yang lainnya. Setelah mendapatkan respon, Yujin segera melangkahkan kaki mengikuti Yeonjun yang sudah lebih dulu melangkah meninggalkannya.
"Semoga saja selama berada dalam perjalanan nanti Yeonjun dan Yujin bisa menjalin kedekatan, ya." Harap Mom Misun.
Changmi mengangguk. "Semoga saja, Mom."
Dad Ryeo dan Hyunwook memilih mengangguk saja tanpa mengeluarkan suara.
Di luar rumah, Yeoh nampak masuk lebih dulu ke dalam mobil setelah mempersilahkan Yujin masuk ke dalam mobilnya. Walau pun merasa dijebak oleh seluruh anggota keluarganya tadi, namun Yeonjun sebenarnya tidak terlalu keberatan untuk mengantarkan Yujin pulang.
Suasana di dalam mobil terasa dingin dan mencekam bagi Yujin setelah mobil milik Yeonjun melaju meninggalkan kediaman Yeonjun. Selama dalam perjalanan menuju pulang, baik Yujin dan Yeonjun saling diam satu sama lain seakan enggan untuk membuka suara.
Jika Yeonjun diam karena ia tidak ingin berbasa-basi dengan Yujin, namun Yujin diam karena tidak tahu harus berbicara apa dengan beruang kutub yang berada di sebelahnya.
Tanpa terasa mobil yang dikendarai Yeonjun kini telah tiba di depan kediaman Yujin. Yujin yang melihat pintu rumahnya nampak terbuka segera berpamitan keluar pada Yeonjun. Tak ingin tinggal diam di dalam mobil, Yeonjun ikut keluar menyusul Yujin masuk ke dalam rumah.
"Sanghee..." masuk ke dalam rumah, pandangan Yujin seketikan tertuju pada Sanghee yang terbaring lemah di atas sofa dengan menjadikan paha Ibu An ja sebagai pangkuan.
"Yujin..." Bu An ja tersenyum menatap wajah putrinya. Sedetik kemudian senyum di wajahnya berubah menjadi keterkejutan saat melihat Yeonjun masuk ke dalam rumahnya. "Tuan Yeonjun?" Kata Bu An ja sedikit keras.
Yujin tidak memperdulikan keterkejutan di wajah ibunya menatap pada Yeonjun. Sebab, fokusnya kini hanya tertuju pada Sanghee yang nampak meriang.
"Ibu, ayo kita bawa Sanghee ke rumah sakit!" Ajak Yujin setelah memegang kening adiknya yang terasa panas.
Ibu An Ja mengangguk. Kemudian ia membantu Sanghee bangkit dari pembaringannya.
"Kepala Sanghee sakit sekali, Kak..." lirih Sanghee sambil berjalan dipapah oleh Yujin.
"Tahan sebentar ya, Dek. Kakak akan membawamu ke rumah sakit." Jawab Yujin sambil berusaha tetap tenang walau kecemasan di wajahnya terlihat sangat jelas saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomanceTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...