Feel guilty

28 9 0
                                    

"Mommy jangan berkata seperti itu!" Yeonjun menyahut dengan cepat. Dia merasa tidak suka dengan perkataan mommynya yang membawa kata ajal dalam percakapan mereka.

Kepala Mom Misun tertunduk. Bulir air mata pun jatuh membasahi pipinya. "Mommy hanya mengungkapkan rasa cemas Mommy, Yeonjun. Apa menurutmu Mommy salah berkata seperti itu?" Tanya Mom Misun.

"Salah, Mom. Aku tidak ingin Mom menyinggung soal kematian lagi." Tekan Yeonjun.

Kepala Mom Misun akhirnya terangkat kembali. "Kalau kau tidak ingin, maka segeralah menikah. Dengan menikah, Mom tidak akan lagi mencemaskan keadaanmu."

Yeonjun menghembuskan napas kasar di udara. Sungguh, perkataan Mom Misun membuat hatinya jadi merasa bersalah.

"Menikah bukanlah hal yang main-main, Mom. Aku tidak ingin menikah di saat hatiku belum siap." Tekan Yeonjun.

"Lalu kapan kau akan siap? Apa menunggu sampai Mommy sakit-sakitan dulu?" Tanya Mom Misun.

"Mommy..." suara Yeonjun kini terdengar memelan. Pandangannya pun beralih dari Mom Misun karena tidak sanggup melihat air mata yang mengalir membasahi pipi mommy nya.

"Sayang, sudahlah..." Dad Ryeo membujuk istrinya. Walau ia tahu niat Mom Misun berkata seperti itu hanya untuk memancing Yeonjun, namun Dad Ryeo tahu jika Mom Misun juga sedih karena apa yang ia katakan adalah murni dari lubuk hatinya yang paling dalam.

Mom Misun buru-buru menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya saat melihat Hyunwook dan Changmi berjalan menghampirinya. "Lihatlah, Hyunwook. Demi membuat Mommy bahagia, dia rela menerima tawaran Mommy untuk menerima tawaran Mommy untuk menikahinya dengan Changmi. Dan sekarang, kau lihat sendiri, Yeonjun. Hyunwook bahagia dengan pernikahannya bersama Changmi."

Yeonjun menghela napas dalam. la dibuat sulit untuk berkata-kata. Sebab, apa yang dikatakan mommy nya memang benar adanya. Jika saja saat itu dirinya yang dijodohkan dengan Changmi, mungkin ia akan menolaknya tanpa peduli rasa sakit hati kedua orang tuanya.

 Jika saja saat itu dirinya yang dijodohkan dengan Changmi, mungkin ia akan menolaknya tanpa peduli rasa sakit hati kedua orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Permintaan Mommy Misun yang menginginkannya untuk menikah nyatanya membuat pemikiran Yeonjun jadi terganggu. Semalaman ia sulit tertidur karena bayangan wajah sedih mommy nya dan permintaannya selalu terlintas di benaknya.

"Mommy..." Yeonjun mengusap kasar wajahnya karena rasa bersalahnya pada sang mommy semakin membesar. Bukannya tidak ingin menikah untuk saat ini, hanya saja Yeonjun belum bisa percaya jika masih ada wanita yang tulus mencintainya bukan hanya karena sekedar harta.

Tepat pukul empat pagi, Yeonjun baru bisa tertidur setelah beberapa kali mencoba untuk menutup mata. Di saat Yeonjun baru saja tertidur lelap, Yujin yang kini sudah tinggal di kediamannya nampak sudah terjaga. Setelah meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku, Yujin segera turun dari tempat tidur. Rencananya ia ingin mandi terlebih dahulu sebelum memulai pekerjaannya di pagi hari.

Setengah jam berlalu, Yujin kini sudah siap untuk memulai pekerjaannya di pagi hari sesuai dengan jadwal baru yang dibuatkan pelayan untuknya. Ketika pelayan lain nampak memulai pekerjaan dengan berkutat di dapur, Yujin justru memulai pekerjaannya dengan mengambil pakaian kotor milik majikannya termasuk pakaian milik Yeonjun.

Setelah selesai mengambil pakaian di dalam kamar Mom Misun, kini tibalah saatnya Yujin mengambil pakaian kotor di kamar Yeonjun. Jika Mom Misun dan Dad Ryeo sudah terjaga dari tidurnya dan sedang bersiap untuk berolah raga di luar rumah, Yeonjun justru sebaliknya. Pria itu masih nampak tertidur lelap dengan kondisi kamar yang gelap gulita.

Tok

Tok

Tok

Yujin mengetuk pintu kamar Yeonjun lebih dulu seperti yang ia lakukan saat ingin mengambil pakaian di dalam kamar Mom Misun. Setelah cukup lama menunggu sahutan dari dalam namun tidak mendapatkan sahutan, Yujin pun berniat untuk pergi.

"Masuk!" Baru saja ia berniat untuk pergi, sudah terdengar sahutan suara Yeonjun dari dalam kamar yang memintanya untuk masuk.

Deg

Jantung Yujin berdetak kencang setelah masuk ke dalam kamar dan disambut dengan pemandangan yang menyegarkan mata dimana Yeonjun kini sedang duduk di pinggir ranjang dengan kondisi tubuh bertelanjang dada.

Jantung Yujin berdetak kencang setelah masuk ke dalam kamar dan disambut dengan pemandangan yang menyegarkan mata dimana Yeonjun kini sedang duduk di pinggir ranjang dengan kondisi tubuh bertelanjang dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Married the Servant's Daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang