"Ini aku sudah tersenyum sejak tadi." Balas Yeonjun yang merasa sudah tersenyum namun tidak sadar jika senyumannya itu tidak terlihat oleh siapa pun termasuk dirinya sendiri.
Hyunwook sampai terperangah mendengarnya. Bagaimana bisa kakaknya itu mengatakan jika ia sudah tersenyum sedangkan raut wajahnya yang terlihat sejak tadi hanyalah tatapan datar yang menyebalkan.
Tak ingin memperpanjang percakapan di antara mereka, Hyunwook memilih diam saja hingga akhirnya keduanya berhenti di teras rumah Bu An ja untuk menyalimi ibu dua anak itu.
"Yeonjun, ayo salim dulu sama calon mertua." Kata Mom Misun seraya tersenyum pada putranya.
Yeonjun kembali mencoba tersenyum kemudian mengulurkan tangan pada Bu An ja untuk menyalimi nya.
Sanghee yang sejak tadi berdiri di sebelah ibunya dan mulai menyadari siapakah calon kakak iparnya pun berbisik di telinga Bu An ja setelah menyalimi Yeonjun dan keluarganya. "Ibu, bukankah Kakak ini yang kemarin mengantarkan Sanghee ke rumah sakit?" Tanya Sanghee.
Bu An ja mengangguk. "Benar. Kak Yeonjun juga yang akan menjadi calon kakak iparmu, Nak."
"Apa?" Kedua bola mata Sanghee membola. la pikir Yeonjun adalah pria yang sudah menikah dan mungkin sudah memiliki seorang anak melihat wajah pria itu yang sudah matang. Sanghee tidak mengira jika anak Mom Misun yang dimaksud akan menjadi kakak iparnya adalah pria yang pernah menolong dirinya. "Tapi, Bu..." Sanghee menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Ayo kita masuk." Ajak Bu An ja pada Sanghee setelah mempersilahkan keluarga calon besannya masuk ke dalam rumah.
Sanghee dibuat bungkam. la memilih melanjutkan perkataannya dalam hati. "Tapi Kak Yeonjun sepertinya udah tua,. Beda jauh sama Kak Yujin yang masih muda."
Setelah berucap dalam hati, Sanghee segera melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah kemudian duduk bergabung bersama ibunya di ruang tengah rumah.
Acara lamaran malam itu pun dibuka setelah seluruh keluarga besar Yeonjun duduk di ruang tengah rumah. Dad Ryeo yang diminta menjadi perwakilan pembicara dari keluarga Yeonjun pun mulai bersuara membuka acara mereka malam itu.
"Jadi maksud dan tujuan kedatangan keluarga kami datang ke sini adalah untuk melamar Yujin menjadi istri dari anak kami, Yeonjun." Kata Dad Ryeo seraya tersenyum.
Seluruh orang yang mendengarkannya pun ikut tersenyum. Terkecuali Yeonjun yang hanya diam dengan ekspresi datarnya. Pria itu baru tersenyum namun dalam hati setelah pandangan semua orang tertuju kepadanya meminta persetujuan jika dirinya akan melamar Yujin malam ini.
Yujin yang sejak tadi diminta berada di dalam kamar lebih dulu sebelum diminta untuk keluar pun akhirnya keluar dari dalam kamarnya setelah dipanggil oleh Sanghee.
"Kenapa rasanya aku deg-degan begini ya, Won." Kata Yujin pada Wonyoung yang sejak tadi menemaninya di dalam kamar.
"Gak perlu gugup. Ini baru acara lamaran. Bukan acara buka segel." Kelakar Wonyoung.
Yujin melototkan kedua matanya mendengar perkataan Wonyoung. Wonyoung pun hanya tertawa melihat ekspresi wajah sahabat nya itu. Tak ingin berlama-lama berada di dalam kamar karena semua orang telah menunggu kedatangannya, akhirnya Wonyoung membawa Yujin keluar dari dalam kamar bersama dengan Sanghee.
Deg
Baru saja Yujin keluar dari dalam kamarnya, jantung Yeonjun sudah berdetak tak karuan menatap sosok Yujin yang terlihat sangat cantik dan manis menggunakan kebaya bewarna senada dengan batik yang ia kenakan saat ini.
"Sepertinya ada yang terpesona nih lihat calon istri." Bisik Hyunwook pada Yeonjun yang nampak termenung menatap wajah cantik Yujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomansaTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...