Yeonjun berusaha tidak terpengaruh dengan perkataan Soobin. la percaya pada dirinya sendiri jika tidak akan cemburu nantinya bila ada seorang pria yang berusaha mendekati istrinya. Yeonjun yang tidak ingin berlama-lama berada di apartemen Soobin karena hanya akan menambah pemikirannya saja pun akhirnya memutuskan untuk pulang.
"Yeonjun, Yeonjun, nanti sudah hilang baru terasa kalau wanita yang sedang bersamamu itu sangatlah berarti dalam hidupmu." Gumam Soobin. Walau ia tahu jika saat ini Yeonjun seakan dipaksa untuk menikah dengan Yujin, namun Soobin tidak dapat membenarkan keinginan Yeonjun yang ingin kehidupannya nanti dicampuri oleh Yujin setelah mereka menikah.
"Aku hanya bisa berdoa untuk kebahagiaanmu." Gumam Soobin.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Yeonjun nampak sudah berangkat menuju perusahaan untuk mengerjakan sesuatu di sana sebelum nanti pukul sembilan diminta pergi ke salah satu universitas untuk menghadiri sebuah seminar.
Mom Misun yang mengetahui jika hari ini Yeonjun akan berkunjung ke salah satu universitas yang menjadi tempat calon menantunya menuntut ilmu di sana pun tersenyum. "Semoga saja nanti Yeonjun bertemu dengan Yujin." Gumam Mom Misun penuh harap.
Apa yang menjadi harapan Mom Misun pun akhirnya terwujud saat Yeonjun telah berada di universitas tersebut dan menginjakkan kaki di salah satu gedung fakultas dimana acara seminar akan berlangsung.
"Yeonjun, kau lihat di sana." Soobin menunjuk seorang wanita cantik yang berpakaian panitia tengah berbicara dengan seorang pria muda yang sepertinya teman kampus Yujin.
Pandangan mata Yeonjun tertuju pada sosok yang Soobin maksut. Sedetik kemudian kedua bola matanya memancarkan percikan api melihat calon istrinya tengah berbicara seraya tertawa dengan lawan bicaranya.
Melihat reaksi yang Yeonjun tunjukkan, lantas saja membuat Soobin tersenyum miring. "Baru melihat Yujin berbicara dengan teman prianya saja sudah panas. Bagaimana bila nanti Yujin pulang bersama pria itu?" Gumam Soobin dalam hati.
Singkat waktu, acara pagi itu pun akhirnya dimulai. Ketegangan di wajah Yujin pun terlihat saat menyadari jika calon suaminya juga diundang sebagai pemateri dalam seminar sukses di usia muda yang diselenggarakan fakultasnya hari ini.
Tak berbeda dengan Yujin, Wonyoung pun turut merasa terkejut. Wanita itu tidak menyangka jika calon suami Yujin lah yang mereka undang sebagai salah satu pemateri hari ini.
"Ini mic nya, Pak." Kata Yujin menyerahkan sebuah mic pada Yeonjun.
"Pak?!" Jiwa muda Yeonjun bergetar mendengar panggilan yang diucapkan Yujin kepadanya.
"Berani sekali dia memanggilku dengan sebutan bapak!" Maki Yeonjun dalam hati.
Entah mengapa ia merasa menjadi pria tua saat ini.
Yujin yang tidak menyadari kekesalan Yeonjun pun beralih pada Soobin. la turut memberikan mic pada pria itu untuk berbicara. Berbeda dengan Yeonjun, Soobin tidak mempermasalahkan di panggil Pak oleh Yujin karena ia sadar diri jika dirinya adalah seorang bapak dari putri kecilnya.
Acara seminar hari itu pun akhirnya dimulai dengan penyampaian kata sambutan dari ketua panitia acara hari itu. Yeonjun yang melihat pria yang tengah menyampaikan kata sambutan adalah pria yang berbicara dengan calon istrinya tadi pun entah mengapa merasa tidak suka. David bahkan tak berniat menatap wajah pria itu berlama-lama dan mengalihkan pandangan pada sosok Yujin yang tengah tersenyum sambil menatap pria yang sedang berbicara di atas panggung saat ini.
"Dia itu benar-benar!" Yeonjun hanya bisa merutuki senyuman Yujin untuk pria itu dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomanceTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...