Keesokan harinya, Yujin tidak lagi bekerja sebagai pembantu di kediaman Mom Misun, ia diminta berhenti bekerja oleh Mom Misun dan kembali tinggal di rumah orang tuanya saja oleh Mom Misun. Bukan tanpa alasan Mom Misun melakukan itu semua, hal tersebut dilakukannya agar Yujin tak lagi menyandang status sebagai pembantu dan bisa fokus kuliah sambil menunggu waktu lamarannya yang tinggal menghitung hari.
"Kakak benar mau nikah, ya?" Sanghee yang sedang bersiap-siap pergi sekolah pagi itu bertanya pada Yujin yang baru saja tiba di kediaman mereka menggunakan motor.
Yujin menghela napas dalam. "Dari mana kau tahu?" Tanyanya.
"Tadi malam saat Ibu dan Kakak telefonan, aku gak sengaja dengar percakapan kalian." Jawab Sanghee.
Yujin mengulas senyum kemudian mengusap kepala adiknya dengan sayang.
"Iya. Rencananya Kakak mau nikah. Tapi sebelum itu, dua hari lagi Kakak mau melakukan acara lamaran dulu di rumah kita."
Senyuman di wajah Sanghee terkembang. "Wah, akhirnya Kakak mau dilamar juga, ya. Aku jadinya gak sabar mau lihat wajah calon suami Kakak. Pasti anaknya Bu Misun tampan karena Mom Misun sangat cantik." Kata Sanghee yang belum menyadari jika pria yang ia maksud adalah Yeonjun. Pria yang pernah menolongnya mengantarkannya ke rumah sakit.
Kepala Yujin seketika menggeleng mendengar pernyataan Sanghee. "Kau salah, Sanghee, dia itu justru menyeramkan." Kata Yujin lirih.
"Kakak bilang apa?" Sanghee yang tidak terlalu mendengar perkataan Yujin pun bertanya.
"Gak bilang apa-apa, kok. Lebih baik sekarang kau pergi sekolah. Kakak akan mengantarkan mu pagi ini."
"Yang bener, Kak?" Tanya Sanghee girang. Setelah sekian lama tidak pernah diantar sekolah oleh Yujin lagi dan hanya memanfaatkan angkot untuk transfortasi nya pergi sekolah, akhirnya hari ini ia bisa kembali merasakan diantar sekolah oleh Yujin lagi.
"Benar, kalau begitu ayo pamitan dulu sama Ibu." Ajak Yujin.
Bu An ja yang baru saja keluar dari dalam rumah tersenyum. Kemudian menyalami kedua anaknya secara bergantian.
Mendekati hari H acara lamaran, Mom Misun dan Changmi sudah nampak sibuk mempersiapkan barang-barang hantaran yang akan dibawa ke rumah Yujin nanti. Kali ini Mom Misun memilih turun tangan sendiri agar ia bisa memastikan semua barang yang diperlukan terbeli seluruhnya.
Tak berbeda dengan Mom Misun yang begitu semangat mempersiapkan acara lamaran Yeonjun dan Yujin, Changmi pun demikian. la sampai menitipkan sang buah hati pada kedua orang tuanya agar bisa membantu Mom Misun dengan leluasa.
"Semuanya udah dibeli. Sekarang saatnya kita antar barang-barang ini ke pihak dekor." Kata Mom Misun sambil menatap banyaknya barang hantaran yang sudah dibelinya.
"lya, kalau begitu ayo kita berangkat, Mom." Ajak Changmi.
Mom Misun mengangguk dengan semangat. Keduanya pun segera masuk ke dalam mobil dan melaju ke sebuah toko tempat dekorasi hantaran berada.
Di saat banyak pihak tengah sibuk mempersiapkan acara lamaran untuknya, Yeonjun justru terlihat santai saja. la bahkan tidak memikirkan acara lamarannya dan fokus mengerjakan tugas-tugasnya di perusahaan.
Di tengah kesibukan Yeonjun tersebut, Soobin yang sudah mendengar jika Yeonjun menerima perintah dari orang tuanya pun menyambangi perusahaan Yeonjun dan membuat Yeonjun yang sedang sibuk bekerja jadi terhenti.
"Bagaimana rasanya akan melamar seorang wanita sebentar lagi?" Tanya Soobin yang kini sudah duduk di hadapan Yeonjun.
Yeonjun menatap malas wajah Soobin. "Biasa saja. Aku bahkan tidak mengharapkannya." Jawab Yeonjun seadanya.
Soobin mengulas senyum tipis. "Hati-hati dengan perkataanmu sendiri. Bisa aja sekarang kau tidak mengharapkannya tapi besok kau jadi tergila-gila kepadanya." Tekan Soobin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomanceTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...