Soobin rasanya ingin sekali tertawa melihat sikap yang Yeonjun tunjukkan saat ini. Sahabatnya yang dulunya terkenal kaku dan dingin pada seorang wanita kini terlihat lebih banyak berbicara sejak ingin menikah dengan wanita muda seperti Yujin.
Yujin yang dibawa masuk ke dalam mobil pun akhirnya jadi gelagapan. Di satu sisi ia sulit untuk menolak permintaan calon suaminya, tapi di sisi lain ia merasa masih memiliki tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja.
"Aku akan menghubungi pihak kampus agar tidak mencarimu!" Kata Yeonjun yang seakan mengerti kecemasan di wajah Yujin saat ini.
Tanpa menunggu Yujin menjawab, Yeonjun segera melakukan sambungan telefon dengan seseorang dari pihak kampus. Setelah mendengar percakapan Yeonjun dan seseorang tersebut, Yujin pun menghembuskan napas lega karena ternyata Yeonjun tidak main-main dengan perkataannya.
Beberapa mahasiswa dan panitia yang melihat Yujin masuk ke dalam mobil milik Yeonjun pun bertanya-tanya dengan hubungan di antara mereka.
"Wonyoung, kenapa Yujin bisa masuk ke dalam mobil Bapak Yeonjun, apa mereka kenal?" Tanya Beomgyu dengan tatapan tak suka pada Wonyoung.
"Emh..." Wonyoung bingung harus menjawab apa. Apakah ia harus jujur pada Beomgyu jika Yeonjun adalah calon suami Yujin? Tapi kalau dia mengatakannya, apakah Yujin tidak akan marah kepadanya? takut salah berbicara, Wonyoung pun mencari jawaban aman. "Kalau penasaran tanya saja pada Yujin. Aku takut salah bicara." Kata Wonyoung.
Beomgyu menghembuskan napas kasar. Entah mengapa ia merasa mulai cemas saat ini.
Siang itu Yeonjun membawa Yujin makan siang bersama dengannya dan Soobin di salah satu restoran yang berada tidak terlalu jauh dari kampus Yujin berada. Yujin yang diajak makan bersama dengan mereka untuk pertama kalinya pun tentu saja merasa sedikit canggung. Terlebih kedua orang pria dewasa yang mengajaknya makan siang bersama saat ini lebih banyak diam bagaikan patung.
"Aku mau angkat telefon dulu. Kau ajaklah Yujin berbicara agar tidak kaku." Bisik Soobin pada Yeonjun.
Yeonjun mengangguk saja. la menggerakkan tangan di udara seakan memberi kode agar Soobin segera pergi meninggalkannya dan Yujin.
"Ehem," Yeonjun berdehem hingga kini pusat perhatian Yujin tertuju kepadanya. Dan usaha Yeonjun pun berhasil karena kini pandangan mata Yujin sudah tertuju kepadanya dan menatap wajahnya penuh tanya.
"Siapa pria yang sejak tadi dekat denganmu?" Tanya Yeonjun langsung pada intinya. Sepertinya sejak tadi ia masih merasa penasaran dengan sosok pria yang sepertinya menarik di mata Yujin.
"Pria yang mana, Kak?" Tanya Yujin bingung karena ia merasa cukup banyak pria yang berada dekat dengannya sejak acara berlangsung.
Lidah Yeonjun berdecak. "Pria yang menjadi ketua panitia." jawabnya sedikit ketus.
"Oh, maksud Kakak, Beomgyu?" Tanya Yujin memastikan.
"Siapa pun namanya aku tidak peduli. Yang mau aku tanyakan siapa pria itu. Kenapa kau terlihat senang sekali tersenyum saat bersama dengannya?" Tanya Yeonjun.
Dahi Yujin mengkerut halus mendengarnya. Otaknya yang biasanya mudah mencerna maksud pertanyaan orang kini terasa dangkal. "Maaf, maksud Kakak bagaimana, ya. Aku tidak mengerti." Tanya Yujin.
"Apa kau memiliki hubungan dengannya sehingga kau senang sekali tersenyum saat berada di dekatnya?" Tanya Yeonjun langsung pada intinya.
Kali ini Yujin menegakkan tubuh. la menatap wajah Yeonjun dengan tatapan bingung. "Maaf sekali lagi, Kak. Tapi bukannya kemarin Kakak bilang jika di antara kita jangan ada yang sampai mencampuri urusan satu sama lain?"
Choi Beomgyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomanceTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...