Hanya membayangkannya saja sudah membuat Yujin merasa pusing. Apa lagi saat menjalaninya nanti. "Sudahlah, dari pada memikirkannya lebih baik aku tidur saja." Gumam Yujin tak ingin lagi banyak berpikir. Karena semakin banyak ia berpikir, maka kepalanya akan bertambah sakit.
Beberapa hari sejak acara lamaran selesai dilaksanakan, Yujin dan Yeonjun tidak pernah lagi bertemu. Keduanya sibuk dengan urusan masing-masing dan belum berniat untuk mengurus berkas pendaftaran untuk menikah.
Yeonjun sibuk dengan urusan pekerjaannya, Yujin pun sibuk dengan urusan perkuliahannya yang sedang dalam fase sibuk-sibuknya.
Melihat anak dan calon menantunya yang belum menunjukkan tanda-tanda pergerakan untuk mendaftarkan pernikahan mereka, akhirnya membuat Mom Misun tergerak untuk menegur keduanya. Kali ini Mom Misun tidak berniat untuk membantu mengurusnya. la ingin Yeonjun dan Yujin yang terlibat langsung dalam mengurus berkas pernikahan mereka.
"Kenapa?" Tanya Soobin setelah Yeonjun selesai melakukan panggilan telefon dengan Mom Misun siang itu.
"Biasalah." Jawab Yeonjun malas.
Soobin menyunggingkan senyum. "Makanya segera urus berkas pernikahanmu dan Yujin." Cibirnya.
Yeonjun mendengus. "Diamlah. Jika kedatanganmu ke sini hanya ingin mengejekku, lebih baik kau pulang saja." Usir Yeonjun yang sudah merasa jengah karena sejak awal kedatangannya Yeonjun tak henti mencibirnya.
Soobin jadi tertawa. Tidak ingin membuat Yeonjun jadi marah kepadanya, Soobin pun memilih mengalihkan pembicaraan ke arah lain. Di tengah pembicaraan mereka, Soobin tiba-tiba saja teringat jika besok pagi mereka berdua diundang untuk menghadiri seminar di salah satu universitas yang ada di kota mereka.
"Bagaimana, apa kau bisa hadir?" Tanya Soobin memastikan.
"Ya, aku akan hadir. Tidak enak juga jika aku menolaknya karena pihak kampus sudah mengirimkan undangan sejak satu minggu yang lalu."
Soobin menganggukkan kepalanya. la merasa setuju dengan keputusan Yeonjun kali ini. Karena tidak ada lagi yang ingin ia bicarakan dengan Yeonjun, akhirnya Soobin pun berpamitan untuk pulang.
Setelah kepergian Soobin, Yeonjun mulai kepikiran untuk menghubungi Yujin berniat mempertanyakan kapan waktunya mereka mengurus berkas pernikahan mereka.
"Bagaimana aku bisa menghubunginya sementara nomer ponselnya saja tidak punya!" Lidah Yeonjun berdecak. Tidak punya pilihan lain selain meminta pada Mom Misun, akhirnya Yeonjun pun mengirimkan pesan singkat pada Mom Misun meminta nomer telefon Yujin yang bisa dihubungi.
Sesuai dugaannya sebelumnya, sebelum mengirimkan nomer telefon Yujin, Mom Misun menyempatkan mengomelinya lebih dulu karena terlalu acuh dengan calon istrinya sehingga nomer telefon nya saja tidak punya.
"Ini lah yang membuat aku malas berurusan dengan seorang wanita. Terlalu berisik." Kata Yeonjun sambil menggelengkan kepalanya. Setelah mendapatkan nomer telefon Yujin, Yeonjun langsung saja mengirimkan pesan pada Yujin.
Beberapa menit setelah pesan terkirim, Yujin terlihat memberikan pesan balasan kepada dirinya. Namun bukannya terfokus pada pesan balasan dari Yujin, Yeonjun justru fokus menatap foto profil Yujin yang memperlihatkan wajah cantik Yujin yang sedang tertawa bersama dengan Sanghee.
Cukup lama Yeonjun menatap foto cantik Yujin tersebut dalam diam. Hingga akhirnya ia segera membalas pesan dari Yujin dan mengajaknya untuk bertemu malam ini di sebuah kafe yang berada tidak jauh dari rumah Yujin berada.
"Kenapa Tuan Yeonjun mengajakku bertemu nanti malam, ya. Apa Tuan Yeonjun mau mengajakku ngedate untuk pertama kalinya?" Gumam Yujin di seberang sana setelah membaca pesan balasan dari Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
RomanceTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...