Yujin memperhatikan gerak-gerik Yeonjun dari mulai menyerahkan resep obat pada petugas farmasi hingga akhirnya mendapatkan obat untuk Yujin. Seperti tidak ada dosa, Yeonjun melenggang begitu saja melewati tubuhnya yang menunggu pria itu sejak tadi.
"Sebenarnya ada apa dengan Tuan Yeonjun. Kenapa dia baik sekali mau menebus obat Sanghee?" Kata Yujin pelan sambil mengikuti langkah Yeonjun dari belakang.
Bu An ja dan Sanghee yang tengah menunggu Yujin dan Yeonjun kembali di kursi tunggu segera bangkit setelah melihat keduanya kembali.
"Ayo kita pulang agar Sanghee cepat makan obatnya." Ajak Yeonjun.
Bu An ja mengangguk kemudian memapah Sanghee yang tengah lemas berjalan keluar dari rumah sakit.
"Ibu dan Sanghee tunggu di sini saja. Biar aku mengambil mobil di besement." Kata Yeonjun saat Bu An ja hendak melangkah keluar dari area lobby.
Bu An ja mengangguk. Sambil menunggu Yeonjun, ia memapah Snaghee duduk di kursi tunggu.
"Bu..." Yujin yang sejak tadi diam akhirnya bersuara.
Bu An ja menoleh. Menatap wajah putrinya penuh tanya. "Ada apa, Nak?"
"Tadi yang bayar obatnya itu Tuan Yeonjun." Beri tahu Yujin.
"Apa?" Wajah Bu An ja nampak terkejut.
"lya, Bu. Yujin sudah melarang Tuan Yeonjun untuk membayar. Tapi Tuan Yeonjun tidak memperdulikan kata Yujin."
Bu An ja jadi tak enak hati. "Tuan Yeonjun memang pria baik, Nak. Dia pasti ingin membantu kita membayar pengobatan Sanghee."
Yujin jadi ikut tak enak hati. Sudahlah menyusahkan Yeonjun mengantarkannya pergi ke rumah, kini kembali menyusahkan Yeonjun dengan membayarkan seluruh pengobatan adiknya.
Kedatangan mobil Yeonjun berhenti di depan lobby membuat Yujin dan Bu An ja segera bangkit dan memapah Sanghee masuk ke dalam mobil milik Yeonjun.
"Kau mau kemana?" Yeonjun menghentikan pergerakan Yujin saat hendak masuk ke pintu belakang mobil.
"Saya ingin masuk, Tuan." Jawab Yujin dengan dahi mengkerut.
Yeonjun menatapnya datar kemudian memberikan perintah agar Yujin duduk di sebelahnya. Dengan keraguan yang mendalam, akhirnya Yujin mengiyakannya dan masuk ke dalam mobil.
Setibanya di kediaman Bu An ja, Yeonjun ikut keluar dari dalam mobilnya mengikuti pergerakan Bu An ja dan Yujin.
"Untuk malam ini tidak perlu kembali ke rumah. Tetap di sini saja dan temani ibumu merawat Sanghee." Kata Yeonjun pada Yujin yang hendak berpamitan kembali ke rumahnya.
Senyuman di wajah Yujin seketika merekah mendengar perkataan Yeonjun. "Yang benar, Tuan?" Tanyanya tersenyum.
Yeonjun menganggukkan kepala. Tanpa membalas perkataan Yujin lagi, ia segera berpamitan pada Bu An ja untuk kembali ke kediamannya.
"Tuan Yeonjun, terima kasih atas segala kebaikanmu malam ini." Gumam Yujin menatap kepergian mobil milik Yeonjun. Walau selama ia bekerja di rumah Yeonjun, pria itu terkenal sosok yang dingin dan datar, namun Yujin dapat melihat setiap kebaikan pria itu termasuk saat ini.
"Yujin..." Bu An ja memanggil putrinya yang masih termenung di luar rumah menatap kepergian mobil Yeonjun."
"Eh, iya, Bu!" Yujin bergegas melangkah masuk ke dalam rumah. Karena terlalu memikirkan kebaikan Yeonjun, ia sampai lupa jika harus membantu Ibu memberikan makan untuk Sanghee agar adiknya itu bisa segera makan obat.
Dari kaca spion mobilnya, Yeonjun yang tidak lagi melihat keberadaan Yujin yang tadi menatap kepergiannya mengalihkan pandangannya dari kaca spion dan fokus pada jalanan di depannya. Sambil melajukan mobil menuju pulang, Yeonjun teringat dengan sikap Yujin yang manis tadi saat berbicara dengannya.
"Menarik." Gumamnya tanpa sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married the Servant's Daughter
Любовные романыTertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk Yeonjun rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya. Di usianya yang tak lagi muda, Yeonjun bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan...