AR 41

1.1K 88 29
                                    

•Happy Reading love•

°°°°°°

"Morning cil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Morning cil."

Killa menghela nafas berat, manusia satu ini kenapa sih harus nongol disaat moodnya tidak baik. "Lo mau apa lagi sih?!"

"Pagi-pagi kasih senyuman manis dulu dong, masa udah marah-marah aja jam segini," suruh Daniel.

"Senyuman gue pahit!"

"Alah bisa aja lo, coba senyum dulu." paksa Daniel.

Killa menggeleng tegas. "Enggak!"

"Yaudah-yaudah, nih buat lo." Daniel menyodorkan setangkai bunga mawar merah pada Killa.

"Lo lagi jualan bunga?" tanya Killa lugu.

Daniel berdecak kesal. "Ngeselin lo, orang mau romantis-romantisan gini dibilang mau jualan bunga."

"Ini buat lo Killanda, dari Danielo Wiratama calon masa depan lo," ucap Daniel dengan tingkah tengilnya.

Killa berakting seolah-olah ingin muntah mendengar celotehan Daniel. "Huek, kok mual banget ya tiba-tiba."

"Sialan lo! Udah nih terima." Daniel memaksa, ia menarik tangan Killa untuk menerima setangkai mawar itu.

"Gue udah minta izin bang Arson buat deketin lo, dan dia setuju-setuju aja jadi kita bersaing sekarang," ujar Daniel.

Jadi Arson menyetujui Daniel untuk mendekatinya, bukankah Arson sudah bilang mereka putus hanya karena problem keluarga. Soal perasaan? Mereka masih sama-sama saling mencintai.

Daniel menepuk-nepuk pucuk kepala Killa. "Jadi, jangan sedih-sedih. Oke! Gue tau lo udah putus dari bang Arson."

"T-tau dari mana?"

"Dari bang Arson, sabar ya namanya gak jodoh. Padahal hubungan kalian belum banyak yang tau, eh udah putus aja."

Plak!

"Aws, kok gue ditabok sih?!" tanya Daniel sambil mengusap-usap lengannya.

"Lo jangan nyebelin ya, kalaupun gue putus sama kak Arson bukan berarti mau sama jamet kayak lo!" ketus Killa lalu pergi dari hadapan Daniel.

"Gue dikatain jamet?" ujar Daniel menunjuk dirinya sendiri. "Sialan."

°°°°°°

Sesampainya Killa di dalam kelas ia langsung menenggelamkan kepalanya diatas meja, bunga yang diberikan Daniel tadi masih ia pegang. Andai saja ini pemberian Arson mungkin akan ia museum kan, selama pacaran lelaki itu belum pernah membelikannya bunga.

"Kil."

Killa mendongak, lalu berdehem untuk menjawabnya.

"Lo beneran putus sama kak Arson?"

ARSON RAZENDRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang